Kompas .com,30 /4/2018 memberitakan tentang jatuhnya Kota Saigon ke tangan pasukan Vietnam Utara pada 30 April 1975 . Pemberitaan itu memunculkan penggalan penggalan kenangan saya kepada perang yang sangat dahsyat itu.
Perang Vietnam atau juga yang disebut Perang Indocina Kedua adalah sebuah perang yang terjadi di Vietnam dari tahun 1957 -1975. Dua kubu yang berperang adalah Republik Vietnam ( Vietnam Selatan) yang didukung oleh Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia dan Filipina melawan Vietnam Utara yang disokong oleh Uni Sovyet, Republik Rakyat China, Korea Utara dan juga Kuba.
Organisasi militer utama yang ditopang kekuatan komunis ini adalah Front Nasional untuk Pembebasan Vietnam Selatan atau juga yang lebih dikenal sebagai Viet Cong.
Perang yang dahsyat itu menyebabkan korban di pihak Vietnam Selatan 280.000 jiwa dan lebih dari 1.000.000 jiwa di kubu Vietnam Utara.
Keterlibatan Amerika di Vietnam dimulai pada tahun 1954 ketika Perancis meninggalkan wilayah tersebut. Empat tahun kemudian Amerika Serikat ( AS) telah memiliki pasukan lebih dari 500.000 orang di Vietnam Selatan . Pada bulan Maret 1965, AS mulai melancarkan serangan besar besaran ke Vietnam Utara .
Pada tahun 1968 pasukan negara Paman Sam itu melakukan pemboman besar besaran di Vietnam Utara dalam halmana jumlah bom yang dijatuhkan dua setengah kali lebih banyak dari seluruh bom yang digunakan pada Perang Dunia Kedua. Terhadap keterlibatan AS ini dan mengingat juga banyaknya korban yang tewas maka di AS sendiri mulailah muncul perlawanan terhadap kebijakan pemerintahnya di Vietnam itu.
Muhammad Ali, petinju terkenal penyandang gelar Juara Tinju Dunia untuk kelas berat itu termasuk yang menentang kebijakan AS yang demikian. Ia menolak dikirim berperang ke Vietnam. Masyarakat negara adidaya itu juga mempertanyakan untuk apa mereka ikut berperang di daratan yang jauh dari negaranya itu.
Mengemukalah ucapan yang terkenal dari Jenderal Westmorlend ,komando Amerika di Vietnam .Dia mengatakan " kita berperang di tempat yang salah,di waktu yang salah dan juga untuk tujuan yang salah".
Opini masyarakat  AS juga semakin menyadari keterlibatan yang salah dari negaranya .Putra putra negaranya dikirim ke medan perang justru untuk sebuah alasan yang sia sia. Biaya perang yang dikeluarkan negaranya untuk perang itu juga cukup besar dan itu semuanya untuk sebuah perang yang sia sia.
Seperti diketahui setelah berakhirnya Perang Dunia II dan kemudian muncul Perang Dingin antara negara negara blok  liberal kapitalis melawan blok komunis maka pada saat itu AS memercayai teori domino.
Teori ini dianut oleh John Foster Dulles ,Menteri Luar Negeri AS yang meyakini jatuhnya sebuah negara di Asia Tenggara ke tangan Komunis akan disusul oleh jatuhnya negara berikutnya ke tangan ideologi itu. Mungkin beranjak dari anggapan yang demikianlah yang menyebabkan AS terlibat dalam Perang yang dahsyat itu.
Terhadap ekses perang itu, Hollywood juga membuat film film yang berthemakan Perang Vietnam.
Saya masih ingat film "Deer Hunter" yang bercerita tentang keadaan tentara AS yang ditawan oleh tentara Vietcong.Sangat miris menyaksikan penyiksaan terhadap tentara yang ditawan itu. Sangat mendebarkan ketika dua orang tentara AS yang ditawan itu dipaksa bermain " Russian Roulette". Salah satu diantaranya secara bergantian menembakkan pistol yang diisi hanya satu peluru dari pistol revolver. Bisa saja ketika satu orang menarik pelatuk pistol itu ,satu buah peluru itu tepat pada pelatuknya yang mengakibatkan tewasnya teman sendiri.
Hal yang demikian tentunya akan merupakan bayangan kelam yang akan memengaruhi hidupnya sepanjang masa.Tapi apabila pelatuk pistol yang ditariknya itu tidak tepat pada lobang yang ada pelurunya ,temannya selamat tetapi kemudian jiwanya menjadi terancam apabila teman mainnya itu menarik pelatuk yang berisi peluru.
