Dalam acara Mata Najwa itu tersirat juga kalimat Cak Imin yang harus diperhatikan oleh  Jokowi dan tim nya." Bukan hanya itu .Kalau saya nggak dipilih (menjadi cawapres Jokowi), saya bisa nyapres lho nanti", ujar Ketua Umum PKB itu.
Kalimat Cak Imin ini bisa juga ditapsirkan kalau Jokowi tidak memilihnya sebagai cawapres maka partainya bisa memberikan dukungan ke paslon lain. Hal hal yang dikemukakan Cak Imin ini tentu menjadi bahan penting untuk Jokowi dan timnya untuk menentukan siapa yang paling layak mendampingi Jokowi pada Pilpres nanti.
Hasil berbagai lembaga survei menunjukkan sampai sekarang ini tingkat elektabilitas Jokowi masih yang tertinggi dibandingkan tokoh lainnya. Tetapi sebahagian besar hasil survei menyatakan tingkat elektabilitas Presiden petahana itu masih berada pada kisaran dibawah 40%. Karenanya cawapres yang dipilih oleh Jokowi sangat penting untuk bisa menaikkan tingkat keterpilihan Jokowi.
Seperti diketahui untuk menentukan siapa pendamping Jokowi nanti tidak hanya tergantung kepada Jokowi saja tetapi lebih banyak ditentukan oleh koalisi parpol pendukung Jokowi yakni: PDIP, Golkar, Hanura, Nasdem dan PPP.
PDIP juga sudah punya tim untuk menjaring cawapres Jokowi dan Presiden petahana itu juga punya tim internal yang diketuai oleh Pratikno , Menteri Sekretaris Negara. Masih ada waktu sekitar 5 bulan lagi bagi Jokowi ,timnya dan parpol pengusung untuk menentukan siapa yang paling layak sebagai pendamping Jokowi.
Salam Demokrasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H