Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) dibawah pimpinan Muhaimin Iskandar pada pemilu 2014 mencatat perolehan suara yang meningkat secara signifikan dibandingkan dengan hasil yang diperoleh partai tersebut pada pemilu 2009.
Pada Pemilu 2009, partai yang didirikan Gus Dur ini hanya meraup suara 4,94 % sementara pada Pemilu 2014 suara yang diraihnya 9,04% atau setara dengan 11.298.957 orang pemilih.
Banyak analisis yang dikemukakan mengapa partai tersebut mampu meraih peningkatan suara yang hampir dua kali lipat dibanding tahun 2009. Antara lain dikemukakan karena faktor kepemimpinan Muhaimin Iskandar yang mampu menggalang terus suara Nahdliyin. Selanjutnya Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin itu mampu merekrut tenaga profesional seperti Rusdi Kirana CEO Lion Air dan yang lebih penting lagi pada pemilu 2009, PKB menyebut akan menempatkan salah satu diantara Jusuf Kalla,Mahfud Md dan Rhoma Irama sebagai calon Presiden.
Tidak dapat dinafikan penyebutan 3 nama sebagai capres tersebut terutama Rhoma Irama tentu memberi arti yang besar untuk peningkatan suara PKB. Tetapi dalam perjalanannya pada Pilpres 2014, PKB tidak mengusung salah satu dari 3 nama tersebut untuk capres karena partai ini mengusung Jokowi- JK bersama dengan PDIP, Nasdem ,Hanura dan PKPI.
Dari sisi kemenangan Jokowi-JK pada Pilpres yang lalu tentu kontribusi suara yang diberikan PKB tidak boleh dianggap enteng karena melalui partai inilah Jokowi- JK mampu menggaet suara ummat Islam khususnya kaum Nahdliyin mengingat PKB lah satu satunya Partai Islam yang mengusung Jokowi- JK. Tiga Partai Islam lainnya yaitu PPP, PKS dan PAN memberi suaranya untuk pasangan Prabowo Subianto- Hatta Rajasa.
Untuk melihat kontribusi PKB pada kemenangan Jokowi- JK maka layak juga lah disimak hasil perolehan suara pada Pilpres 2014. Jokowi- JK memperoleh suara 53,15 % setara dengan 70.997.833 suara sah sedangkan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa memperoleh suara 46,85 % setara dengan 62.576.444 suara sah.
Selisih persentase diantara kedua pasangan tersebut 6,3 persen atau setara dengan 8.421.389 suara. Kalau dibuat penyederhanaan perhitungan maka suara PKB pada pemilu 2014 dengan jumlah 11.298.957 orang pemilih tentu memberi kontribusi yang besar untuk kemenangan Jokowi- JK. Kalau diasumsikan semua pemilih PKB juga adalah pemilih Jokowi- JK maka bolehlah disebut suara PKB sangat menentukan pada Pilpres 2014.
Dengan kontribusi suara yang demikianlah maka pada Kabinet Jokowi,PKB mendapat jatah 4 kursi menteri. Mungkin dengan hitung hitungan yang demikianlah maka Muhaimin Iskandar dengan percaya diri yang besar telah mendeklarasikan dirinya sebagai calon wakil Presiden pada Pilpres 2019.
Seperti yang ter informasi melalui media ,pada dasarnya Cak Imin lebih condong menjadi cawapresnya Jokowi pada Pilpres nanti. Untuk lebih meyakinkan Jokowi tentang potensi yang dimiliki partainya maka Cak Imin mengatakan ,Jokowi jangan salah pilih cawapres atau Jokowi bakal keok pada 2019.
"Saya ingatkan ,kalau salah memilih cawapres ,maka bisa kalah " ,ujar Cak Imin pada acara di acara Mata Najwa ,yang disiarkan langsung oleh Trans 7 ,Rabu,14/3/2018( dikutip dari detiknews,14/3/2018).
Cak Imin juga mengatakan ,partainya PKB, punya massa 11 juta yang bisa berpengaruh signifikan terhadap kemenangan di  Pilpres 2019." Siapapun yang didukung PKB pasti menang ", ujar Muhaimin Iskandar.