Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masih Adakah Surat Cinta di "Zaman Now"?

5 Maret 2018   07:42 Diperbarui: 5 Maret 2018   07:58 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dok. planetfem.com


"T'lah kuterima suratmu nan lalu
Penuh sanjungan kata merayu
Syair dan pantun tersusun indah sayang
Bagaikan madah fatwa pujangga".

Penggalan kalimat diatas berasal dari lagu "Fatwa Pujangga" yang tersohor itu. Lagu tersohor itu menceritakan sebuah surat dari seseorang kepada kekasihnya.Bagi si penerima ,surat itu begitu indah bagaikan madah fatwa pujangga. Berkirim surat dimasa lalu adalah sebuah bahagian dari ungkapan rasa cinta ,rasa rindu dan berbagai rasa lainnya yang kadang kala hanya bisa dirasakan oleh sipembuat dan sipenerima saja.

Untuk dua orang kekasih yang berada di dua tempat yang berbeda maka suratlah medium utama untuk mengekspresikan rasa cinta dan rasa rindu. Melalui surat berbagai rasa dapat diutarakan. Tidak hanya mengutarakan rasa, tetapi melalui selembar surat juga bisa banyak diungkapkan keinginan untuk menapaki jalan hidup bersama dimasa mendatang. Melalui sepucuk surat bisa dikomunikasikan banyak hal yang berkaitan dengan cinta.

Oleh karena hanya suratlah medium utama untuk merajut cinta maka tidak dapat dipungkiri  ketika menunggu dan kemudian menerima surat akan ada serangkaian perasaan emosi yang selalu muncul. Rasa emosi yang pertama adalah ketika menunggu surat. Adakalanya untuk mereka yang berpacaran jarak jauh ,sudah ada ketentuan tidak tertulis, surat akan dikirim secara berkala misalnya satu kali dalam satu minggu. Apabila pada waktu yang biasa surat tidak kunjung datang jua maka bisa muncul aneka ragam pertanyaan.Kenapa ya ,dia belum kirim surat. 

Apakah dia sakit ,sibuk atau jangan jangan sudah ada orang lain. Ada rasa galau dan sejumlah tanya. Kemudian apabila surat datang yang ditandai dengan kehadiran tukang antar surat yang sering disebut Pak Pos, akan muncul suasana hati yang gembira. Pada jaman old, Pak Pos itu datang naik sepeda dan mendengar bunyi lonceng sepedanya ,kring kring kring, suasana hati langsung menjadi gembira.

Sesudah surat diterima adakalanya tidak langsung dibaca ditempat ,tetapi misalnya masuk kamar, kunci pintu barulah surat dibaca. Adakalanya tersenyum, manggut manggut, bisa juga terharu. Secara tidak langsung si penulis surat menjadi terbiasa menyusun kata kata indah. Adakalanya surat yang ditulis tidak hanya terdiri dari satu lembar saja tetapi bisa berlembar lembar.

Dengan surat yang demikian setiap penulis surat cinta punya potensi jadi pengarang ,minimal untuk dirinya dan untuk orang yang dicintainya.
Tetapi itu adalah cerita dulu,cerita jaman old.

Mungkin hampir dapat dipastikan generasi jaman now tidak lagi mengenal istilah "surat cinta". Sekarang ini pada genggaman tangan anak anak muda akan ada gadget. Dengan alat yang "ajaib" itulah ekspressi cinta diungkapkan. Tetapi kemungkinan besar kalimat yang diketik dan dikirimkan akan terdiri dari kalimat kalimat pendek. Mungkin ada juga kata kata yang bersipat rayuan tetapi kemungkinan besar untaian katanya tidak lagi sepanjang kalimat kalimat surat pada jaman old.

Andainya seorang dari jaman old mengomentari kalimat kalimat cinta masa kini yang dikirim melalui gadget, pastilah si anak muda jaman now mengatakan, untuk menyatakan cinta saja kenapa harus dengan kalimat kalimat panjang yang penuh rayuan. Itu sudah kuno kata mereka.

Ternyata kemajuan teknologi juga telah banyak mengobah banyak hal dan salah satu diantaranya hilangnya "surat cinta" .

Salam dari jaman old!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun