Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Samakah Isi Laporan Jenderal Gatot ke Jokowi dengan Keterangan Wiranto?

27 September 2017   23:38 Diperbarui: 27 September 2017   23:42 1638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Dalam beberapa hari ini ,publik dan media heboh juga membicarakan pernyataan Panglima TNI,Jenderal Gatot Nurmantyo tentang 5.000 pucuk senjata illegal.


Didepan purnawirawan TNI pada acara reuni ,Jum'at,22/9/2017,Gatot Nurmantyo menyatakan ia memperoleh informasi yang akurat bahwa ada lembaga non militer yang membeli 5.000 pucuk senjata.


Terhadap pernyataan Panglima TNI yang demikian muncul berbagai reaksi mulai dari yang bernada lunak hinggs yang keras.
Ada yang menyebut tidak etis Gatot mengungkapkan hal tersebut.Ada juga yang berkomentar bahwa Gatot mulai masuk pada ranah politik praktis.Senayan bermaksud meminta penjelasan Gatot tentang hal tersebut.Bahkan ada yang mengatakan ucapan tersebut ada kaitannya dengan pilpres 2019 dalam halmana diperkirakan Gatot akan ikut pada perhelatan demokrasi tersebut.Komentar yang lebih keras muncul ,meminta agar Jokowi memanggil dan menegur Panglima TNI.


Terhadap riuh rendahnya reaksi dan komentar yang muncul ,Menteri Kordinator Bidang Politik,Hukum dan Keamanan,Wiranto angkat bicara.


Wiranto mengatakan sesudah memanggil Kepala BIN,menghubungi Panglima TNI ,Kapolri dan institusi terkait lainnya ,ternyata yang terjadi adalah masalah komunikasi yang tidak tuntas dalam hal pembelian senjata.


Menurut Wiranto senjata yang dibeli jumlahnya hanya 500 pucuk ,bukan 5.000 pucuk senjata seperti yang disampaikan Panglima TNI.
Masih menurut Wiranto ,500 pucuk senjata tersebut buatan Pindad yang diperuntukkan bagi sekolah intelijen BIN dan bukan buatan luar negeri.Senjata itu juga dibeli Badan Intelijen Negara (BIN) dan bukan institusi lain yang diluar kontrol Pemerintah dengan menggunakan APBN.


Sesungguhnya sesudah  Wiranto memberi penjelasan muncul juga pertanyaan dalam hati ,apakah yang dijelaskan Wiranto itu sama dengan yang dimaksudkan Gatot Nurmantyo.


Pertanyaan ini muncul sekurang kurangnya karena 2alasan ,1).adanya perbedaan jumlah.Gatot Nurmantyo menyebut 5.000  pucuk sedangkan menurut Wiranto hanya 500 pucuk, dan 2).menurut Wiranto 500 pucuk senjata itu buatan Pindad sedangkan menurut Gatot senjata itu diimpor.


Sesudah mulai muncul beragam komentar tentang isi pernyataan Panglima TNI tersebut menyeruak juga pertanyaan didalam hati.Misalnya apa maksud Gatot menginformasikan hal tersebut kepada para purnawirawan.Mungkin Gatot bermaksud memberi gambaran adanya ancaman bahaya untuk negeri ini sehingga ia mengharapkan agar para purnawirawan ikut mewaspadainya.
Tentang tuduhan bahwa Gatot memasuki politik praktis dengan pernyataannya itu tentu sangat tergantung dari sudut pandang yang digunakan.


Seperti yang dijelaskannya bahwa keterangan di depan purnawirawan itu bukanlah keterangan pers yang akan dimuat oleh media.Artinya keterangan itu kemungkinan besar hanya sebatas memberi informasi kepada para seniornya.


Seperti diketahui para purnawirawan yang hadir juga terdiri dari tokoh tokoh yang juga punya pandangan politik yang tidak sama.
Kemudian tibalah saat yang ditunggu banyak orang yaitu ketika Panglima TNI ini dipanggil Presiden Jokowi untuk meminta penjelasan tentang keterangannya didepan purnawirawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun