Teringat akan khutbah Jum’at di kampus tempo hari, membahas mengenai gosip menggosip yang masuk kategori ghibah. Yuppp, sebetulnya udah sering denger tapi entah knapa kali ini tergugah juga.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Tahukah kalian, apakah itu ghibah? Para sahabat menjawab, ‘Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.’ Rasulullah SAW bersabda, ‘engkau membicarakan sesuatu yang terdapat dalam diri saudaramu mengenai sesuatu yang tidak dia sukai. Salah seorang sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah SAW, bagaimana pendapatmu jika yang aku bicarakan benar-benar ada pada diri saudaraku? Rasulullah SAW menjawab, jika yang kau bicarakan ada pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mengghibahinya. Sedangkan jika yang engkau bicarakan tidak terdapat pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mendustakannya. (HR. Muslim)
Salah satu contoh dari ghibah adalah menggosip tentang sesuatu yang belum pasti kebenarannya. Saat ini melalui kecanggihan teknologi kita dapat menyebarkan berita dengan satu kali klik share saja, bisa lewat fesbuk, twitter, k . Jika berita yang kita sebarkan ternyata tidak benar maka kita berdosa terhadap personal yang kita gosipkan tersebut. Dan dosa kita itu dihitung berdasarkan berapa banyak orang yang melihat dan turut menyebarkan berita gosip itu, apalagi jika pada saat menyebarkan mereka menambah-nambahi dengan penyedap segala rupa, semaknyus itulah dosa kita kawan....
Dosa kepada sesama manusia hanya bisa dihapus jika kita mendapatkan maaf dari manusia tersebut. Bayangkan berapa banyak sudah berita gosip yang kita sebar tanpa sengaja, dan kita harus meminta maaf secara personal sampai si korban gosip itu ridho memaafkan kita. Rempong kan? Mikirinnya aja dah males,,,,hehe
Maka untuk amannya lebih bijaklah dalam menyebarkan suatu informasi, jika memang masih belum yakin akan kebenarannya alangkah bijaknya jika kita tahan dulu pada diri kita dibanding menebarkan nya ke khalayak umum hanya karna mulut or tangan yang dah kegatelan.
Nb : ada saatnya kita harus aktif dan kritis dalam situasi tertentu, namun terkadang “diam adalah sebenar-benarnya emas” , kawan ;)
Sumber:
-http://m.dakwatuna.com/2013/04/11/31057/antara-ghibah-dan-dusta/#ixzz2X3Al60qK
-ustad khutbah Jumat di kampus sayah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H