Mohon tunggu...
Maratuz Zulfah
Maratuz Zulfah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN SMH Banten

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami "Bauran Pemasaran Bentuk 4p Menjadi 4c Dalam Manajemen Pemasaran"

26 Desember 2021   22:54 Diperbarui: 26 Desember 2021   23:01 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel ini dibuat "Sebagai Tugas UAS MK MPS Dengan Pengampu Dr. H. Syaeful Bahri, S. Ag. MM

Salah satu pendekatan pemasaran yang  bisa digunakan utuk membangun dan mempertahankan loyalitas pelnggan adalah melali penerapan bauran pemaarann yang benar. Membuat produk yng baik mencakup manfaat, kemasan dan fitur-fitur yang menarik (produk). How to make a smart price, memilih metode penetapan harga yang tepat, menetapka harga yang sesuai dengan segmen pasar yang dituju (price). Memilih saluran distribusi yang tepat sehingga memberikan kemudahan pembelian. Pilihannya bisa menyebarkan produk ke seluruh penyalur baik yang besar maupun kecil, menempatkan produk ke beberapa penyalur yang kita pilh atau jka  produk termasuk dalam kategori unik maka pilihannya pada penyalur khusus. Yang terakhir bagaimana mengkomunikasikan produk agar konsumen mengetahui dan tertarik melalui pilihan bauran promosi yang efektif, seperti : iklan, promosi penjualan, penjualan personal, pemasaran langsung atau publisitas.

Upaya produsen dalam mempertahankan loyalitas konsumennya seringkali mengalami kesulita oleh karena perubahan perilaku konsumen. Konsumen sekarng semakin pintar mereka memint dilayani secara pribadi, terlibat dalam pengembangan suatu produk, semakin sensitif dan tidak loyal pada merk tertentu. Mereka juga semakin pintar menghitung nilai suatu produk yang sesungguhnya demikian menurut Stan Rapp dan Thomas L. Collins. 

Seiring dengan perubahan tersebu maka marketing mix yang terdiri dari product, price, place and promotion juga harus mengalami redefinisi. Customer driven company tidak lagi memerlukan 4P tapi 4C. Berikut merupakan 4C yang digunakan dlam manajemen pemasaran, diantaranya:

1. Customer Solution

Produk yang jadi P pertama dari marketing mix semakin idividual. Karena itu, produk dari produsen harus ditambah dengan produk atau layanan-layanan lainnya. Sekarang kita sudah bisa menemukan teknologi yang awalnya terpisah-pisah menjadi satu dalam satu produk seperti handphone (satu produk multi manfaat, untuk menelefon, internet, komunikasi, dll)

2. Cost

Cost yang dikeluarkan konsumen dalam membeli, menggunakan maupun menyimpan dan bila perlu menjual kembali produk yang dibeli. Harga murah dari produsen belum tentu murah bagi konsumen, apabila konsumen masih harus mengeluarkan biaya lain. Salah satu gejala yang semakain trendy adalah semakin frugalnya konsumen di era informasi ini. Konsumen yang memiliki banyak uang mulai meninggalkan gengsi dan semakin beralih ke toko diskon. Munculnya peritel sejenis hypermart seperti Carrefour, giant,dan lain-lain yang masing-masing menyebut diri sebagai jago merah. 

3. Convinient Channel

Merupakan refleksi dari timbulnya bermacam-macam cara konsumen membeli produk. Produsen tidak bisa lagi hanya mengandalkan distributor konvensional tapi harus memberi berbagai pilihan bagi konsumen dalam mendapatkan produk bisa mmelalui direct mail, teleshopping sampai catalog order. Jaringan pengecer yang memiliki banyak toko semakin kuat posisi ttawarnya.  Mereka mampu mendikte produsen untuk membuat produk menurut kemauan mereka. Gejala produk dengan private label semakin menghebat. Hero Supermarket yang sekarang sebagian besar outletnya berubah nama menjadi Giant mampu menggandeng pemasoknya untuk mengeluarkan private label seperti Varia Industri Tirta, SMART Corp. PT Carrefour Indonesia memilih untuk lebih konsen menggandeng sektor UKM dengan produk berkualitas sebagai supplier produk-produk private label.

4.  Communication

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun