Mohon tunggu...
Mar Atus Salisatul Udhma
Mar Atus Salisatul Udhma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya merupakan mahasiswi prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kulit Pisang tak Lagi Terbuang: Inovasi Kreatif Mahasiswa Giat 9 UNNES Ubah Kulit Pisang Menjadi Selai dalam Program Zero Waste

6 Agustus 2024   14:35 Diperbarui: 6 Agustus 2024   14:46 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Godog,  24 Juli 2024– Dalam upaya mendukung gerakan zero waste dan memanfaatkan limbah rumah tangga, Putri dari Giat 9 Universitas Negeri Semarang (UNNES) berhasil menyelenggarakan acara demo masak yang unik dan inovatif. Acara yang bertempat di Balai Desa Godog, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo ini mengusung tema “Zero Waste: Dari Limbah Menjadi Lezat”

Acara demo masak ini menampilkan cara memanfaatkan kulit pisang, yang biasanya dianggap sebagai sampah, menjadi selai yang lezat dan bernutrisi. Dalam demo masak tersebut, Putri dengan penuh semangat mempraktikkan cara mengolah kulit pisang menjadi selai, mulai dari proses pembersihan, pengolahan hingga menjadi selai yang siap dinikmati. Kulit pisang yang digunakan dalam demo masak ini yaitu jenis pisang ambon. Selain itu, peserta juga diberikan tips dan trik dalam menyimpan selai tersebut agar awet saat disimpan.

GIAT 9 UNNES
GIAT 9 UNNES

 "Kulit pisang sering kali dibuang karena dianggap sebagai sampah, padahal sebenarnya kulit tersebut bisa kita olah juga menjadi sesuatu yang bermanfaat. Melalui demo masak ini, saya ingin memotivasi masyarakat untuk lebih kreatif dalam mengolah bahan makanan dan mengurangi limbah rumah tangga" ujar Putri.

Ibu-ibu PKK Desa Godog dan mahasiswa KKNT IPB yang hadir dalam acara tersebut tampak antusias mengikuti setiap langkah yang diperagakan. Mereka tidak hanya mendapatkan ilmu baru mengenai pengolahan limbah, tetapi juga berkesempatan mencicipi hasil olahan yang dihasilkan. Selai kulit pisang yang dihasilkan memiliki rasa yang tak kalah lezat dengan selai konvensional dan kaya akan manfaat gizi.

Program kerja individu ini mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat setempat dan menjadi contoh nyata bagaimana inovasi sederhana dapat memberikan kontribusi besar terhadap lingkungan dan kesehatan. 

"Acara ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain mendapatkan ilmu baru, kami juga diajarkan cara mengolah bahan yang biasanya dibuang menjadi sesuatu yang kreatif dan bermanfaat." kata Ibu Sri Wahyuni

Dengan adanya acara ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga dan dapat menerapkan konsep zero waste dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun