Tahukah kamu spesies mamalia laut apa yang memiliki kemampuan untuk menjelajahi seluruh samudera di bumi? Hewan ini juga memiliki gigi yang besar dan bervariasi. Yuk, kenalan dengan Si Penjelajah Samudera Bergigi Besar.
Paus sperma dengan nama latin Physeter macrocephalus merupakan mamalia laut yang hidup dan beradaptasi di perairan laut, sehingga dikategorikan ke dalam ordo cetacea. Paus sperma hidup di habitat laut dalam. Paus sperma berstatus vulnerable dalam IUCN. Berikut adalah klasifikasi paus sperma.
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Subfilum: Vertebrata
Kelas: Mamalia
Ordo: Cetacea
Famili: Physeteridae
Genus: Physeter
Spesies: Physeter macrocephalus
Karakteristik Umum
Paus sperma merupakan paus bergigi (Odontoceti) terbesar dengan ukuran dan jumlah yang bervariasi. Ukuran kepala paus sperma sebesar 13 dari panjang tubuhnya. Paus betina memiliki berat dan panjang sebesar 15 ton dan 12 m, sedangkan jantan sebesar 45 ton dan 16 m. Paus sperma memiliki zat lilin berwarna putih, yaitu spermaceti di bagian kepala. Spermaceti merupakan suatu kantung minyak yang membantu paus untuk memfokuskan suara, mengapung, dan menyelam. Warna tubuh paus sperma didominasi oleh abu-abu hingga kehitaman dan bagian ventral berwarna abu-abu putih.
Paus sperma dapat ditemukan di seluruh lautan dalam dengan kedalaman lebih dari 1.000 m karena memiliki area jelajah atau distribusi global terluas dari semua spesies mamalia laut. Distribusi paus sperma dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang optimal untuk bereproduksi, sumber makanan, komposisi jenis kelamin, dan usia. Pola penyebaran paus sperma berbeda-beda, yaitu jantan dewasa bermigrasi ke perairan beriklim sedang, sedangkan betina dan anaknya bermigrasi ke perairan tropis. Perairan dengan produktivitas primer tinggi sering dijumpai paus sperma. Perairan laut Indonesia merupakan salah satu jalur migrasi dari paus sperma. Penyebaran paus sperma di Indonesia meliputi Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Sulu, dan Laut Halmahera.
Makanan
Paus sperma mencari makan di habitat mesopelagik dan bentik untuk memangsa cumi-cumi besar. Selain itu, paus sperma juga menargetkan ikan-ikan laut, seperti hiu dan pari dengan mengonsumsi 3-3,5 % dari berat tubuh per hari. Paus sperma mencari mangsa di kedalaman laut hingga 400-1.200 m.
Adaptasi
Paus sperma merupakan predator puncak dalam rantai makan perairan laut yang telah menjelajahi seluruh lautan di dunia. Kesuksesannya dalam distribusi global tersebut didukung oleh kemampuan adaptasi. Paus sperma mampu mengeluarkan suara di bawah air untuk berkomunikasi, memetakan lingkungan, dan mencari makan. Suara dihasilkan melalui bagian depan kepala, yaitu organ spermaceti. Paus sperma difasilitasi oleh penggerak yang efisien dan ekolokasi jarak jauh serta ukuran yang besar, sehingga dapat menyelam dalam waktu lama secara aerobik untuk mencari makan.
Paus sperma memperoleh oksigen dengan bergerak ke permukaan air laut melalui lubang pernapasan. Paus sperma dapat menyelam hingga kedalaman 1.200 m dalam waktu lama dengan perubahan tekanan secara drastis karena memiliki kemampuan untuk menyimpan oksigen di dalam myoglobin pada darah di jaringan otot. Selain itu, paus sperma mampu menurunkan tingkat metabolisme, sehingga dapat bertoleransi terhadap kondisi miskin oksigen. Paus sperma mampu beradaptasi dalam lingkungan hiperosmotik melalui mekanisme pengeluaran urin pekat, sehingga mampu mempertahankan homeostasis cairan di dalam tubuh. Paus sperma memperoleh air melalui sumber makanannya.