Mohon tunggu...
Mara Ongku Hsb
Mara Ongku Hsb Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

Mengajar membuka jendela memasukkan cahaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesan Moral dari Lem

30 November 2024   23:13 Diperbarui: 30 November 2024   23:22 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti kepo, apakah pesan moral dari lem, dimana lem adalah hal yang biasa dipakai dalam aktifitas sehari-hari terutama untuk mengemas pesanan online di shoppe dan platform lainnya untuk segera dikirim ke pelanggan toko masing-masing, ternyata selain digunakan dalam kebutuhan sehari-hari sebagai pelengkap dan perekat, lem mempunyai arti penting dan hikmah yang sangat dalam terutama tentang hidup rukun, dalam masyakat yang majemuk.

Tipe tetangga dalam masyarakat ada tiga menurut ustad Ikhwan salah satu khatib jum'at di masjid Al Ikhwan kebetulan nama khatib sama pula dengan nama masjidnya. apa saja tipe tesebut, pertama, tipe laron yang sudah mati  mudah terbakar, hal ini bisa digambarkan dalam masyarakat bahwa ada seseorang yang mudah terpancing emosi tidak bisa diajak bercanda, orang yang mudah tersinggung, sehingga mudah terbakar emosinya menyebabkan ia lupa pada jatidirinya ia memperturutkan hawa nafsu setannya. 

Kedua, tipe kompor, kita tahu pasti kompor ia akan memasak sampai matang hingga enak dicicipi oleh lidah kita hal ini tergambar dalam kondisi masyarakat yang suka mengompori tetangga ia kemas sebaik-baiknya sehingga matang dan memanas dan berhasil merusaka tatanan yang sudah bagus, menyebabkan persaudaraan luntur gara-gara ada tukang kompor, sikap ini sangatlah buruk karena tidak bisa membawa solusi yang ada adalah malapetaka buruk sangka makin subur antar dua orang yang bertikai, kesalah pahaman sudah pasti terjadi diantara dua yang bertikai. Seharusnya ia menjadi pendamai diantara orang yang bertikai, sebagaimana firman Allah dalam al-Qur'an sebagai berikut : 

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati.  (Q.S. Al-Hujurat [49]:10)

Orang mukmin itu adalah bersaudara, artinya kalau saudara seperti saudara kandung tidak ada pertikaian adapun jika bertikai sebentar tidak menyimpan dendam yang lama tidak bertegur sapa, selanjutnya ia menjadi penengah mediator jika ada dua saudara yang bertikan begitu pesan Allah dalam al-Qur'an bukan malah membuat suasana menjadi panas, hal ini menjadi perusak keharmonisan dan kerukunan dalam masyarakat.

kedua, tipe lem, inilah tipe yang paling baik, dan seharusnya dikampanyekan dipublik, bagaimana lem bisa menghubungakan antara satu dengan lainnya menjadi utuh, rekat kuat semula terpisah disambung oleh lem. Hal ini digambarkan dengan makna filosofis yang mendalam didalam kehidupan tatanan sosial masyarakat ia menjadi pendamai orang yang bermasalah, ia menjadi orang yang ditunggu kehadirannya kalau ia sedang pergi ke luar, kehadirannya sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat luas, inilah pesan moral yang sangat penting dikembangkan didakwahkan di kalangan para millenial  agar mereka terwarisi sikap yang tersimpan didalam lem  ini. 

Pada hakikatnya, dalam kehidupan ini begitu banyak pesan moral yang bisa dijadikan contoh dalam menjalani kehidupan bukan hanya lem lebih dari itu masih banyak pesan moral yang mesti digali dialam raya ini. Ada falsafah hidup masyarakat Minang menyebut "alam  takambang jadi guru" artinya segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini dapat dijadikan pelajaran, i'tibar, terkadang dari alam, kejadian peristiwa itu yang sangat berharga dalam pelajaran hidup, dan itulah merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah yang disebut dengan ayat-ayat makro, masih banyak hal-hal yang perlu digali dan diteliti dari alam sekitar kita untuk membuka jendela ilmu pengetahun, wawasan, yang membuat kedewasaan seorang manusia ia bisa menjadi lebih dekat dengan Tuhan bila terus mengingat tanda-tanda kebesaran Tuhan sekalipun dari pesan moral. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun