Apabila berkaca kepada alam, hati mendapat sentuhan lembut dari alam terasa ada kedamaian, apabila berkaca kepada sejawat banyak kemungkinannya, misalnya mungkin benar kalau dia lagi bersahabat dengan kita, dia akan memberikan support dengan kita, sebaliknya kalau dapat sahabat yang tidak mendukung kita ada potensi kita akan menelan pil pahit apalagi ada unsur kebenciannya lebih berbahaya.Â
Lebih dari alam, kita dapat menemukan kedamaian dan ketenangan kebatinan dengan mengembalikan segala sesuatnya kepada yang menciptakan alam semesta termasuk yang menciptakan makhluk yaitu Allah SWT. Alam semesta bukanlah realitas terakhir sebagaimana yang disangkakan para ilmuan alam yang ateis atau sekuler. Alam semesta tak lain hanyalah tanda-tanda (ayat) dari kekuasaan dan keberadaan Tuhan.
Dengan demikian, segala yang ada adalah tanda Allah. kebesaran ukuran alam merupakan refleksi dari kebesaran Tuhan, berbagai kelebihan dari alam seperti kekayaannya, keindahannya, bahkan keindahan pada diri manusia semuanya merupakan cerminan dari keindahan Tuhannya.
Melalui pengamatan intensif dan reflektif terhadap fenomena alam dan prosesnya yang rumit akan dapat dirasakan kehadiran Tuhan yang transenden, proses penciptaan alam yang begitu rapi, terusun, harmonis tidak mungkin hal ini terjadi secara kebetulan tanpa ada yang menyelenggarakan secara terencana dan penuh dengan kebijaksanaan yang serius dan menakjubkan.
Oleh sebab itu, mengapa kita masih ragu terhadap ketetapan Allah SWT. semua sudah berjalan rapi pada porosnya, tidak ada yang bertabrakan, secara logika seandainya langit dan bumi  tidak berputar sesuai porosnya tentulah akan terjadi benturan keras sehingga mengakibatkan kita tak bisa hidup tenang di alam raya ini.Â
Ironinya, saat dipagi hari bangun kita tak mau lagi bersama semangat paginya karena dihantui bayang-bayang kesulitan, kesedihan, khawatir bahkan takut tidak bisa menutupi cicilan, menutupi kebutuhan primer dan sekunder lainnya. Sehingga lupa pada Tuhan yang memberikan segalanya Tuhan yang menutupi kekurangan dan mencukupkan kebutuhan kita.Â
Apa kata Allah dalam al-Qur'an, hal ini seperti tersurat pada surah Thaha ayat 124 berikut tejemahannya :Â
Siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit. Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta." Â (Q.S. Thaha ayat 124)Â
Dalam ayat ini Allah memberi ancaman dan peringatan yaitu siapa yang lupa kepada Allah siapa yang tidak mengikuti petunjuk-Nya, Â maka akan ada balasan dari Allah berupa kesulitan hidup sehingga merasa kurang sekalipun ia banyak harta di dunia sedangkan di hari kiamat nanti dalam kondisi buta sehingga tidak bisa meniti jalan ke surga.
Sungguh indah hidup jika selalu mengingat Allah kehidupan menjadi mudah akhirat digenggam, sungguh buruk hidup bila berpaling dari peringatan Allah susah mencari kebutuhan hidup bahkan susah segalanya bisa berujung stres, depresi, tetapi bila hidup menyertakan Allah segalanya menjadi mudah, hidup tenang walaupun lagi ada kesulitan karena bagi orang beriman itu adalah ujian  yang akan menambah kekuatan iman.Â