Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepemimpinan: Panggilan untuk Melayani dan Mempengaruhi

19 Januari 2025   20:34 Diperbarui: 19 Januari 2025   20:45 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi OSIS SMA Regina Pacis/maran2025

Pada tanggal 15 Januari 2025, saya berkesempatan untuk memberikan pidato dalam acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) OSIS SMA Regina Pacis, yang menandai pergantian kepemimpinan dari periode 2023/2024 ke periode baru 2025. Acara ini menjadi momen refleksi terhadap perjalanan kepemimpinan yang telah berlangsung dan sekaligus sebagai langkah awal untuk menyambut tantangan yang akan datang. Ini juga menjadi kesempatan untuk menyampaikan rasa syukur, berbagi pemikiran, dan memberikan semangat kepada para pengurus OSIS yang baru terpilih.

Saya memulai pidato saya dengan mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada pengurus OSIS yang telah selesai masa jabatannya. Kerja keras dan dedikasi mereka menghasilkan banyak pencapaian, salah satunya adalah produksi Drama Musikal yang berhasil digelar di Gedung Kesenian Jakarta pada 24 November 2024. Keberhasilan tersebut tentu membanggakan seluruh komunitas sekolah kami. Saya mengapresiasi semangat mereka yang tak kenal lelah, tekad untuk mencapai keunggulan, dan komitmen mereka yang tak tergoyahkan. Pencapaian seperti ini hanya bisa terwujud melalui kepemimpinan yang penuh semangat dan kerja keras.

Namun, inti dari pidato saya lebih ditujukan kepada pengurus OSIS yang baru terpilih. Saya memberikan motivasi sekaligus afirmasi kepada mereka, dengan menekankan bahwa kepemimpinan bukanlah tentang gelar, tetapi tentang kemauan untuk memberi lebih banyak. Seorang pemimpin harus siap mengorbankan lebih banyak waktu, tenaga, dan upaya demi kebaikan bersama. Kepemimpinan dimulai dari langkah-langkah kecil yang menunjukkan komitmen, seperti halnya menjaga ketepatan waktu dan menjadi teladan bagi orang lain.

Saya menekankan poin yang sangat penting: seorang pemimpin harus menguasai kepemimpinan diri terlebih dahulu. Sebelum memimpin orang lain, seorang pemimpin harus mampu memengaruhi dirinya sendiri. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan datang ke sekolah lebih awal dari teman-teman mereka. Meskipun terlihat sederhana, tindakan ini menunjukkan komitmen dan kedisiplinan yang dapat menginspirasi orang lain. Kepemimpinan sejati dimulai dari dalam diri, karena disiplin diri membuka jalan bagi pengaruh yang lebih besar terhadap orang lain.

Sepanjang pidato, saya menegaskan bahwa kepemimpinan adalah perjalanan untuk terus berkembang dan menyadari diri. Pemimpin yang mampu mengembangkan disiplin diri dalam hidup mereka akan lebih mudah untuk memimpin dengan pengaruh yang positif. Kepemimpinan bukan hanya tentang jabatan atau nama---kepemimpinan sejati terletak pada kemampuan untuk menjalankan nilai-nilai tanggung jawab, integritas, dan kerendahan hati dalam setiap tindakan dan keputusan.

Saya menutup pidato dengan doa dan mengingatkan mereka bahwa kepemimpinan yang melayani membutuhkan hati yang murah hati---hati yang siap memberikan lebih banyak waktu, tenaga, dan usaha demi kebaikan orang lain. Kepemimpinan adalah panggilan untuk melayani, mengangkat, dan menginspirasi orang-orang di sekitar kita. Kepemimpinan membutuhkan semangat kerendahan hati dan komitmen untuk kebenaran dan cinta.

Di akhir pidato, saya mengucapkan kata-kata, "Semoga Tuhan memberkati kalian, dan Ad Veritatem per Caritatem," yang mengingatkan mereka untuk memimpin dengan kebenaran dan cinta. Saya mendorong mereka untuk tetap berpegang pada nilai-nilai pelayanan dan menjalani tanggung jawab yang telah diamanatkan kepada mereka. Semoga perjalanan mereka sebagai pemimpin penuh dengan pengaruh positif, pelayanan yang bermakna, dan integritas yang tak tergoyahkan.

Kepemimpinan memang merupakan panggilan untuk melayani dan mempengaruhi, dan masa depan SMA Regina Pacis ada di tangan mereka yang siap menjawab panggilan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun