Tanggal 27 November 2024 menjadi tonggak sejarah baru bagi Flores Timur. Pasangan Antonius Doni Dihen (ADD) dan Ignas Boli Uran (IBU) berdasarkan laporan yang masuk hingga artikel ini ditulis, Â ADD-IBU dipercaya masyarakat untuk memimpin Flores Timur selama lima tahun ke depan. Dengan semangat "Lompatan Jauh Flores Timur," slogan ini tidak lagi sebatas idea, tetapi kini telah siap diimplementasikan. Namun, untuk mewujudkan transformasi besar ini, kolaborasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan.
"Lompatan jauh" bukan sekadar frasa motivasi; ini adalah visi konkret yang menuntut langkah-langkah strategis dan kolaboratif. Secara filosofis, gagasan ini mengingatkan kita pada pemikiran Aristoteles, seorang filsuf Yunani, yang berargumen bahwa "potensialitas" hanya dapat menjadi "aktualitas" melalui tindakan. Flores Timur memiliki potensi besar---kekayaan budaya, sumber daya alam, dan kekuatan masyarakatnya. Namun, potensi ini akan tetap menjadi idea jika tidak diwujudkan melalui kebijakan konkret dan kolaborasi lintas sektor. Sementara Plato berpendapat bahwa ide-ide besar harus diwujudkan dalam realitas melalui tindakan yang berbasis keadilan dan kebaikan bersama. Hal ini relevan dengan visi lompatan jauh ADD-IBU, yang berakar pada prinsip keadilan sosial untuk seluruh masyarakat Flores Timur.
Jaman now, gagasan lompatan jauh ini dapat dikaitkan dengan konsep "disruptive innovation" yang dipopulerkan oleh Clayton Christensen. Flores Timur tidak hanya perlu berkembang secara linear tetapi harus melakukan lompatan eksponensial melalui inovasi sosial, memanfaatkan teknologi, dan memperkuat akar budaya lokal untuk bersaing secara global.
John Dewey menekankan pentingnya pendidikan sebagai alat transformasi sosial. Dengan mendidik masyarakat Flores Timur untuk berpikir kritis dan kreatif, ADD-IBU dapat menciptakan generasi baru yang mampu membawa perubahan nyata. Sementara itu, Paulo Freire, dalam karyanya Pedagogy of the Oppressed, menyatakan bahwa transformasi hanya dapat terjadi melalui partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan. Pandangan ini mendukung konsep kolaborasi yang menjadi inti visi ADD-IBU.
Kolaborasi sebagai Kunci Transformasi Flores Timur
Idiom lamaholot "Pai Tala Pia" jika diterjemahkan dengan makan "Mari Bersama Melangkah" dari pasangan ADD-IBU bukan hanya ajakan, tetapi seruan kolaboratif untuk seluruh elemen masyarakat. Kolaborasi ini melibatkan tiga aspek utama:
Pemerintah: Sebagai penggerak utama, pemerintah harus menciptakan kebijakan yang mendukung keberlanjutan pembangunan, seperti infrastruktur modern yang ramah lingkungan dan pengembangan potensi lokal.
Masyarakat: Partisipasi aktif masyarakat dalam setiap proses pembangunan menjadi pondasi penting untuk menjaga keberlangsungan program.
Sektor Swasta dan Mitra Global: Dukungan dari sektor swasta dalam bentuk investasi serta kolaborasi dengan mitra global dapat membantu Flores Timur menjadi wilayah berdaya saing internasional.
Kolaborasi ini selaras dengan teori Social Innovation, yang didefinisikan sebagai  inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan sosial yang belum terpenuhi, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Melalui pendekatan ini, Flores Timur dapat menciptakan sistem yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dalam bukunya "Social Innovation: Solutions for a Sustainable Future", Mulgan et al. (2007) menawarkan kerangka kerja yang relevan untuk menciptakan perubahan besar melalui inovasi sosial. Pendekatan ini melibatkan tiga langkah utama yang dapat diterapkan di Flores Timur: