Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Empat Kunci Kelas Bahagia

17 Agustus 2024   20:00 Diperbarui: 18 Agustus 2024   10:40 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar siswa belajar di kelas. (Pixabay.com)

Salah satu contoh manajemen kelas berbasis personalisasi adalah dengan memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengungkapkan pendapat dan ide-ide kreatif mereka. 

Misalnya, guru bisa mengadakan sesi brainstorming di mana peserta didik bebas mengajukan usulan mengenai proyek atau aktivitas kelas. Ini tidak hanya melatih kreativitas peserta didik, tetapi juga memberikan mereka rasa memiliki terhadap kegiatan belajar. Dengan demikian, peserta didik lebih terlibat dan termotivasi untuk berpartisipasi aktif di kelas.

Penggunaan strategi seperti Positive Behavior Interventions and Supports (PBIS) juga dapat membantu meningkatkan suasana kelas. PBIS fokus pada penghargaan terhadap perilaku positif dan memberikan dukungan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan. Melalui pendekatan ini, peserta didik merasa didukung dalam mengembangkan perilaku yang baik dan saling menghargai.

  1. Parent Communication: Menguatkan Keterlibatan Orangtua

Komunikasi dengan orangtua merupakan elemen penting dalam manajemen kelas berbasis personalisasi. Melibatkan orangtua dalam proses pendidikan anak tidak hanya membantu peserta didik untuk lebih berprestasi, tetapi juga memperkuat hubungan antara sekolah dan keluarga. 

Dalam era digital ini, komunikasi antara guru dan orang tua bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari aplikasi pesan singkat hingga email rutin.

Dengan melibatkan orangtua, guru dapat memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang perkembangan anak, baik dari segi akademis maupun emosional. 

Sebaliknya, orangtua juga dapat berbagi informasi penting yang mungkin dapat membantu guru dalam menyesuaikan metode pengajaran bagi peserta didik. 

Misalnya, jika seorang peserta didik mengalami masalah di rumah yang memengaruhi performa di kelas, guru bisa mengetahui hal ini lebih awal dan memberikan dukungan yang sesuai.

Dalam kurikulum merdeka, keterlibatan orangtua menjadi semakin penting karena mereka dapat memberikan kontribusi dalam memfasilitasi pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning) atau membantu mempersiapkan anak untuk kegiatan di luar sekolah. Komunikasi yang terbuka antara guru dan orang tua akan menciptakan sinergi yang kuat dalam mendukung keberhasilan pendidikan anak.

  1. Positive Notes Home: Membangun Jembatan Antara Kelas dan Rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun