Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Jalan Opu Yose

28 Juni 2024   18:31 Diperbarui: 28 Juni 2024   20:40 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini adalah pagi yang penuh dengan duka yang mendalam. Sebuah panggilan telepon dari kampung halaman mengabarkan bahwa Opu Yose, yang nama lengkapnya Yosep Suban Sogen, telah dipanggil menghadap Sang Khalik. Ede Nella, istrinya, telah mendahuluinya satu tahun yang lalu, meninggalkan kenangan dan rasa rindu yang tak pernah padam. Saya selalu memanggilnya Ede, sebuah sapaan lamaholot untuk adik dari ibu. Kehilangan Ede Nella masih terasa begitu dekat, dan kini kabar duka ini datang lagi.

Pagi ini, ketika saya sedang berada dalam rapat, Selus, adik kandung saya dari kampung, menelepon. Karena tidak bisa mengangkat telepon, saya meminta Selus untuk mengirimkan pesan WhatsApp. Namun, Selus bersikeras bahwa saya harus menjawab teleponnya karena ada hal yang sangat penting. Dengan perasaan was-was, saya akhirnya menjawab teleponnya. Suaranya terdengar berat saat dia menyampaikan bahwa Opu Yose tidak ada lagi. Opu Yose telah meninggal dunia. Saya terdiam sejenak, hampir tidak percaya dengan kabar ini. Rasanya seperti mimpi buruk yang tidak ingin saya percayai.

Pikiran saya langsung tertuju kepada Boy, anak dari Opu Yose, yang tinggal bersama saya. Selus mengatakan bahwa dia sudah mencoba menghubungi Boy tetapi teleponnya tidak diangkat. Selus meminta saya untuk menghubungi Boy, mengingat saat ini Boy sedang bekerja di Mangga Dua, Jakarta. Ingin rasanya menyampaikan kabar ini dengan segera, namun suara saya tercekat, sulit keluar. Masih tidak percaya dengan kenyataan pahit ini.

Opu Yose adalah sosok pekerja keras yang tidak banyak bicara, namun kualitas kerjanya selalu tampak. Setiap kali saya pulang kampung, rumah beliau adalah tempat yang tidak pernah absen saya kunjungi. Meski tidak banyak bicara, kehadirannya dan tangan ringannya selalu menjadi kenangan yang indah. Beliau adalah figur yang tak tergantikan dalam kehidupan kami.

Opu Yose, hari ini engkau telah pergi meninggalkan kedua putramu, Diut dan Boy. Ede Nella sudah menunggumu di surga. Doakanlah kedua putramu dari sana. Semoga mereka diberikan kekuatan dan ketabahan menghadapi kehilangan ini. Engkau akan selalu dikenang, Opu Yose. Semoga engkau beristirahat dalam damai di sisi Tuhan.

Elegi Dukacita untuk Opu Yose

Suara tangisan pilu menggema di jiwa,

Ketika kabar duka menyapa telinga.

Opu Yose, engkau telah pergi selamanya,

Meninggalkan dua putra dan kenangan indah di hati.

Baru setahun Ede Nella mendahuluimu,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun