Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jika Bisa Beragam, Kenapa Harus Seragam? Sebuah Tranformasi Pendidikan Pembelajaran

6 Mei 2024   19:33 Diperbarui: 6 Mei 2024   19:41 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: shutterstock.com

Pendidikan modern tidak lagi hanya sebatas tentang memberikan informasi kepada murid, tetapi juga tentang memberdayakan mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk sukses dalam kehidupan. Salah satu pendekatan yang telah terbukti efektif dalam mencapai tujuan ini adalah pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi bukan sekadar sebuah konsep, tetapi sebuah filosofi yang menempatkan kebutuhan individu murid di pusat perhatian. Menurut para ahli pendidikan modern, metode ini memungkinkan guru untuk mengadaptasi pengajaran mereka sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kekuatan masing-masing murid. Inilah yang membuat pembelajaran berdiferensiasi begitu penting dalam konteks transformasi pendidikan di Indonesia.

Pertama-tama, pembelajaran berdiferensiasi memberikan murid pilihan dan fleksibilitas dalam cara mereka belajar. Sebuah kelas yang menerapkan diferensiasi konten memungkinkan murid untuk memilih materi yang paling menarik bagi mereka, dari berbagai mata pelajaran atau topik hingga pendekatan atau presentasi. Hal ini tidak hanya meningkatkan minat murid terhadap pembelajaran, tetapi juga memperkuat keterlibatan mereka dalam proses belajar-mengajar.

Selain itu, pembelajaran berdiferensiasi membantu guru menyesuaikan pengajaran mereka dengan kebutuhan individual murid. Melalui diferensiasi proses, guru dapat mengelompokkan murid berdasarkan tingkat kesiapan mereka atau gaya belajar yang dominan, sehingga memastikan bahwa setiap murid mendapatkan pendampingan yang sesuai dengan kemampuannya. Ini juga memungkinkan guru untuk memvariasikan metode pengajaran, seperti menggunakan pendekatan visual, auditori, atau kinestetik, sesuai dengan preferensi belajar murid.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, produk akhir dari pembelajaran juga bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan minat murid. Seorang guru dapat memberikan pilihan kepada murid untuk mengekspresikan pemahaman mereka melalui berbagai media, mulai dari laporan tertulis hingga proyek seni. Ini tidak hanya memfasilitasi keragaman ekspresi murid, tetapi juga memungkinkan mereka untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan unik mereka.

Tidak hanya memberikan manfaat bagi murid, pembelajaran berdiferensiasi juga membantu pendidik untuk terhubung dengan gaya belajar yang berbeda. Dengan memberikan murid pilihan tentang cara mereka belajar, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung. Ini tidak hanya meningkatkan motivasi murid untuk belajar, tetapi juga memungkinkan mereka untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran.

Dengan demikian, pembelajaran berdiferensiasi bukan hanya tentang memberikan pengetahuan kepada murid, tetapi juga tentang membuka pintu menuju kepribadian mereka. Dalam era transformasi pendidikan di Indonesia, pendekatan ini menjadi semakin penting dalam mempersiapkan murid untuk menghadapi tantangan dan peluang dalam kehidupan mereka. Melalui kolaborasi semua stakeholder dan penerapan prinsip-prinsip pembelajaran berdiferensiasi, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, inovatif, dan berdaya saing.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun