Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Temukan Rahasia Keseimbangan dan Kebahagiaan Diri dalam Semedi

12 April 2024   06:00 Diperbarui: 12 April 2024   23:34 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di SMA Regina Pacis Jakarta, praktik SEMEDI bukan sekadar sebuah gagasan, tetapi menjadi bagian integral dari pembelajaran. Sebagaimana seorang penyelam yang berkomitmen untuk mencapai mutiara indah yang tersembunyi di dasar laut, SEMEDI menuntun peserta didik untuk memulai perjalanan yang serupa, tetapi dalam konteks mengenal diri. Dalam dunia yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat, penting bagi setiap individu untuk memiliki kesadaran diri yang mendalam. SEMEDI menjadi alat yang efektif dalam membantu peserta didik memulai proses ini dengan memberi mereka kesempatan untuk merenung, memikirkan nilai-nilai, minat, dan tujuan hidup mereka.

Mengapa SEMEDI begitu penting dalam membangun kualitas diri? SEMEDI, yang merupakan akronim dari Sepuluh Menit Bersama Diri, bukan hanya sekadar waktu luang atau istirahat dari kesibukan sehari-hari. Sebagaimana penyelam yang membutuhkan ketekunan dan komitmen untuk mencapai mutiara, SEMEDI membutuhkan dedikasi untuk mengalokasikan waktu setiap hari untuk berdialog dengan diri sendiri. Dalam proses ini, peserta didik belajar untuk menghargai diri mereka sendiri sebagai individu yang unik dan berharga, seperti mutiara yang tak ternilai harganya di dasar laut. Meskipun masih banyak yang merasa bahwa waktu yang diberikan sekolah setiap hari selama 10 Menit untuk berdialog diri sebagai sebuah kewajiban, namun pada kenyataan nanti 10 menit akan sangat berharga, ketika kesibukan datang melanda.

Konsep mengenal diri dimulai dengan menghargai diri sendiri tercermin dalam SEMEDI. Seperti seorang penyelam yang harus memahami nilai dari mutiara yang ingin mereka capai sebelum mereka mencapainya, SEMEDI mengajarkan peserta didik untuk memahami nilai-nilai, minat, dan tujuan hidup mereka sebelum mereka dapat mencapai potensi mereka yang sejati. Dengan memberikan ruang bagi refleksi dan introspeksi, SEMEDI membantu peserta didik untuk menemukan kebenaran tentang siapa mereka sebenarnya dan apa yang mereka inginkan dalam hidup.

Dengan demikian, SEMEDI bukan hanya sekadar sebuah praktik, tetapi sebuah perjalanan yang membawa peserta didik menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri. Seperti seorang penyelam yang dengan sabar dan tekun mencapai mutiara yang indah, SEMEDI membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan komitmen untuk mencapai hasil yang berharga dalam membangun kualitas diri dan menjalani kehidupan yang bermakna.

Semedi sebagai Komitmen Membangun Kualitas Diri

Dalam pandangan filosofis, pemahaman diri merupakan langkah pertama dalam perjalanan ke arah kesejatian diri. Sebagaimana disebutkan oleh filsuf Yunani kuno, Socrates, "Mengenal diri sendiri adalah awal dari kebijaksanaan." Dengan memberi waktu sepuluh menit setiap hari untuk berdialog dengan diri sendiri, kita memulai perjalanan introspeksi yang mendalam untuk menemukan kebenaran tentang siapa kita sebenarnya dan apa yang kita inginkan dalam hidup.

Dari sudut pandang psikologis, SEMEDI juga memberikan manfaat besar dalam membangun kesejahteraan emosional dan mental. Teori psikologi humanistik, seperti yang diajarkan oleh Carl Rogers, menekankan pentingnya self-actualization atau aktualisasi diri. Dalam konteks ini, SEMEDI berperan sebagai alat untuk menemukan dan mengaktualisasikan potensi diri yang sejati. Dengan memberikan ruang untuk merenung, kita dapat mengeksplorasi nilai-nilai, minat, dan tujuan hidup yang sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan kita.

Jadi, SEMEDI bukan hanya tentang sekadar me time atau refleksi diri, tetapi lebih dari itu. Ini adalah sebuah komitmen untuk membangun kualitas diri dengan cara yang sederhana namun berdampak besar. Dengan memberi diri waktu dan ruang untuk berdialog dengan diri sendiri setiap hari, kita memulai perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang siapa kita sebenarnya dan bagaimana kita ingin menjalani hidup ini.

Semedi untuk Memaknai Kesejatian Diri 

Kenapa kita butuh SEMEDI? Mengapa Sepuluh Menit Bersama Diri menjadi begitu penting dalam kehidupan kita? SEMEDI adalah lebih dari sekadar waktu luang untuk beristirahat atau bersantai. Ini adalah momen untuk merenung, merefleksikan pengalaman hidup, dan mengisi ulang energi batin kita. Dalam keadaan yang serba cepat dan serba instan seperti sekarang, SEMEDI menjadi medan pertemuan dengan diri sendiri yang sangat dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun