Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menemukan "Why" di Balik Pembelajaran: Golden Circle untuk Guru & Peserta Didik

21 Februari 2024   19:03 Diperbarui: 21 Februari 2024   19:10 1565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
@newmarants doc: Pembekalan Calon Pengajar Praktik pada Program Guru Penggerak

Contoh Penerapan Golden Circle dalam Penetapan Tujuan

Misalkan seorang guru ingin membantu murid-muridnya belajar tentang sejarah Indonesia. Berikut adalah contoh bagaimana Golden Circle dapat digunakan untuk menetapkan tujuan pembelajaran:

  • "Mengapa": Guru ingin murid-muridnya memahami bagaimana sejarah Indonesia telah membentuk identitas dan budaya mereka, serta menginspirasi mereka untuk menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.
  • "Bagaimana": Guru akan menggunakan berbagai metode pembelajaran, seperti ceramah, diskusi, proyek kelompok, talkshow dan kunjungan ke museum, untuk membantu murid-muridnya belajar tentang sejarah Indonesia.
  • "Apa": Pada akhir pembelajaran, murid-murid diharapkan dapat menjelaskan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, menganalisis dampak sejarah terhadap masa kini, dan menunjukkan rasa bangga terhadap budaya mereka.

Golden Circle untuk Refleksi

Golden Circle juga dapat digunakan untuk refleksi, baik bagi guru maupun murid. Dengan merenungkan "Mengapa" di balik tindakan mereka, mereka dapat belajar dari pengalaman dan meningkatkan praktik mereka di masa depan.

Contoh Penerapan Golden Circle dalam Refleksi

Setelah menyelesaikan proyek pembelajaran tentang sejarah Indonesia, guru dan murid dapat melakukan refleksi dengan menggunakan Golden Circle:

  • "Mengapa": Guru dan murid dapat merefleksikan mengapa mereka memilih topik tersebut, apa yang ingin mereka capai dengan proyek tersebut, dan apa yang mereka harapkan murid-murid pelajari.
  • "Bagaimana": Mereka dapat mengevaluasi strategi dan metode pembelajaran yang digunakan, serta mengidentifikasi apa yang berjalan dengan baik dan apa yang perlu ditingkatkan.
  • "Apa": Mereka dapat menilai hasil belajar murid-murid, serta dampak proyek terhadap motivasi dan keterlibatan mereka.

Penutup

Golden Circle adalah alat yang sederhana namun powerful yang dapat membantu guru dan murid dalam menetapkan tujuan yang efektif, meningkatkan motivasi dan keterlibatan, serta melakukan refleksi yang bermakna. Dengan memahami dan mengkomunikasikan "Mengapa" di balik pembelajaran, kita dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih inspiratif dan bermakna bagi semua.

Saya mengajak para guru dan peserta didik untuk mencoba menggunakan Golden Circle dalam penetapan tujuan dan refleksi. Ini adalah cara yang sederhana untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencapai hasil yang lebih baik.

Bagaimana Anda akan menggunakan Golden Circle dalam pembelajaran Anda? ***newmarants

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun