Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merancang Masa Depan Peserta Didik Melalui Karya

29 Agustus 2023   10:37 Diperbarui: 29 Agustus 2023   11:18 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.123rf.com/photo_44928790_creative-concept-of-education-vector-illustration-boy-student-with-school-icons-and-symbols-flying.html 

Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembentukan individu dan masyarakat yang berkualitas. Di tengah tuntutan zaman yang terus berkembang, pendidikan juga harus beradaptasi untuk menghasilkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan. Salah satu pendekatan yang dapat membantu merancang masa depan peserta didik dengan lebih baik adalah melalui karya. Karya, baik dalam bentuk seni, literatur, sains, teknologi, atau bidang lainnya, memiliki peran penting dalam mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik.

Artikel berikut adalah sebuah contoh praktik baik seorang pimpinan sekolah merancang masa depan peserta didik dalam bingkai roh zaman pendidikan modern. Pendidikan modern sendiri telah melihat perkembangan yang signifikan dalam penggunaan teknologi sebagai alat untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih interaktif dan inklusif. 

Salah satu contoh praktik baik dalam merancang masa depan peserta didik melalui karya adalah program "Suara Murid, Suara Sekolah" yang pernah saya implementasikan di sekolah dalam bentuk portofolio digital berbasis Google Site untuk setiap siswa. Praktik ini memungkinkan siswa untuk memiliki peran aktif dalam mendokumentasikan dan membagikan karya mereka, sambil memberi mereka wadah untuk berekspresi dan berkolaborasi.

Karya sebagai Wujud Ekspresi dan Pembelajaran Holistik

Karya merupakan bentuk ekspresi dari pikiran, perasaan, dan pandangan seseorang terhadap dunia sekitarnya. Dalam konteks pendidikan, karya memberikan peluang bagi peserta didik untuk mengungkapkan diri mereka dengan cara yang lebih bebas dan kreatif. Misalnya, melalui seni visual, siswa dapat menuangkan ide-ide mereka tentang keindahan, kritik sosial, atau imajinasi mereka tentang masa depan. Dalam proses menghasilkan karya, peserta didik juga belajar mengenai proses berpikir kritis, perencanaan, dan pemecahan masalah.

Pendidikan yang berorientasi pada karya juga mendorong pembelajaran holistik. Peserta didik tidak hanya fokus pada aspek akademis semata, tetapi juga memperoleh pengalaman praktis dalam menciptakan sesuatu yang nyata. Misalnya, melalui proyek sains, siswa dapat mengamati fenomena alam, merancang eksperimen, dan menganalisis hasilnya. Dengan begitu, mereka tidak hanya memahami teori, tetapi juga melihat bagaimana teori tersebut berperan dalam kehidupan nyata.

Mengembangkan Kreativitas dan Inovasi

Karya juga menjadi tempat subur bagi pengembangan kreativitas dan inovasi. Dalam proses menciptakan karya, peserta didik dihadapkan pada tantangan untuk berpikir di luar batasan konvensional. Mereka harus mencari solusi baru, menggabungkan ide-ide yang berbeda, dan mengeksplorasi cara-cara baru dalam berbagai bidang. Kemampuan ini sangat relevan dalam menghadapi perubahan cepat yang terjadi dalam masyarakat dan teknologi.

Melalui karya, peserta didik juga belajar untuk mengatasi kegagalan. Tidak semua upaya menghasilkan karya akan sukses, tetapi kegagalan merupakan bagian penting dari proses pembelajaran. Peserta didik belajar untuk bangkit dari kegagalan, menganalisis kesalahan, dan melakukan perbaikan. Ini adalah keterampilan yang sangat berharga dalam menghadapi tantangan masa depan yang tidak selalu mudah.

Menghubungkan dengan Dunia Luar

Karya yang dihasilkan oleh peserta didik tidak hanya berdampak pada diri mereka sendiri, tetapi juga dapat memiliki pengaruh yang lebih luas. Karya dapat menjadi sarana untuk menyampaikan pesan, membangun kesadaran sosial, dan berkontribusi pada perubahan positif dalam masyarakat. Misalnya, karya seni yang mengangkat isu lingkungan dapat menjadi panggilan untuk bertindak lebih ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun