Mohon tunggu...
Inovasi

Bimbingan Konseling yang Cocok untuk Anak Sekolah Dasar

25 Maret 2016   10:51 Diperbarui: 25 Maret 2016   11:00 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Selama ini jarang sekali bimbingan konseling untuk anak sekolah dasar, bahkan hampir tidak ada. Kebanyakan bimbingan konseling hanya ada di Sekolah Menenga Pertama (SMP) dan Sekolah Mengah Atas (SMA). Padahal bimbingan konseling sendiri penting diterapkan terhadap anak, bahkan sejak dini. Hal ini dapat dilihat dari landasan UU, yaitu dalam UU RI No. 20/2003 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal dan informal. Jalur formal yaitu Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), sedangkan jalur nonformal yaitu, Kelompok Bermain (KB), dan informal yaitu, Taman Penitipan Anak (TPA). Mengenai bimbingan konseling itu sendiri ada Bimbingan Konseling Kelompok dan Bimbingan Konseling Individu.

Bimbingan Konseling Kolompok yaitu bimbingan yang dilakukan oleh konselor dengan konselingnya secara berkelompok. Konselor melakukan bimbingan kepada beberapa konseling, seperti forum diskusi. Sedangkan, Bimbingan Konseling Individu yaitu konselor melakukan bimbingan dengan konselingnya secara face to face atau tatap muka. Bimbingan ini lebih intensif dan lebih bersifat pribadi karena hanya ada konselor dan konseling. Dari kedua bimbingan ini, manakah yang cocok digunakan untuk anak sekolah dasar?

Bimbingan yang cocok digunakan untuk anak sekolah dasar adalah bimbingan kelompok, mengapa?” karena pada usia anak SD yang mulai masuk pada tahapan Psikologi perkembangan Oprational Concret (Anak telah dapat mengetahui symbol-simbol matematis, tetapi belum dapat menghadapi hal-hal yang abstrak (tak berwujud), Gean Piaget) anak cenderung masih meniru lingkungan sekitarnya, terutama teman terdekatnya. Anak diusia ini juga permasalahannya masih permasalahan dengan teman sebaya dan dengan tugas sekolah, jadi belum menyangkut masalah komplek yang pribadi seperti halnya orang dewasa. Anak cenderung akan mengungkapkan permasalannya seperti apa yang juga diungkapkan oleh temannya yang juga ada dalam bimbingan kelompok tersebut. Dengan melakukan bimbingan konseling kelompok anak bisa menyampaikan masalahnya kemudian teman yang lainnya bisa menanggapi dan mungkin juga memberikan solusi dari masalah yang sedang dialami. Dalam bimbingan konseling kelompok ini masing-masing anak atau konseling bisa saling memahami satu sama lain dan masalah-masalah yang mereka alami biasanya hampir sama dan akan mereka mungkin bisa lebih akrab satu sama lain.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun