Mohon tunggu...
Mappesangka Mustafa
Mappesangka Mustafa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang pembelajar yang mencoba menuangkan gagasan dan pemikirannya lewat tulisan seadanya.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Lailatul Qadr Usai Ramadhan

21 Juli 2014   16:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:43 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam suatu pengajian Ramadhan, mungkin kita tidak asing dengan diajukannya pertanyaan pada sang penceramah atau ustadz ”Kapan datangnya Lailatul Qadr? Apa saja tanda-tandanya?”

Pertanyaan tersebut muncul karena keingintahuan si penanya, kira-kira apakah ia akan mendapatkan malam yang lebih baik dari 1.000 bulan tersebut (atau lebih 83 tahun) di Ramadhan kali ini. Meski Lailatul Qadr adalah rahasia ilahi dan menjadi hak prerogatif Allah, namun menurut hemat penulis, sebenarnya si penanya sudah bisa menduga-duga atau memperkirakan jawabannya pada saat usai Ramadhan atau sudah melihat tanda-tandanya saat Ramadhan.

Bagaimana cara melihatnya saat Ramadhan? Meski dalam beberapa keterangan hadits, Rasulullah pernah memberi gambaran tentang usai terjadinya Lailatul Qadr, pada saat ini kita bisa memprediksi dan melihatnya dengan memperhatikan berbagai perilaku, baik berupa perkataan atau perbuatan yang seseorang lakukan saat Ramadhan. Mengapa begitu?

Ramadhan didatangkan khusus oleh Allah untuk orang-orang beriman yang merasa terpanggil dan bahagia dengan kedatangannya dan mempersiapkan penyambutannya. Jika seseorang yang mengaku dirinya muslim (orang Islam), namun tidak bahagia dengan datangnya Ramadhan, bahkan merasa berat karena harus berpuasa, apakah mungkin ia akan mendapatkan bonus kebaikan malam 1.000 bulan?

Lailatul Qadr adalah malam yang istimewa, suatu bonus luar biasa yang Allah berikan hanya 1 kali dalam setahun, logikanya adalah orang-orang khusus dan terpilihlah yang akan mendapatkannya. Mereka adalah orang-orang terbaik yang pantas meraihnya, dengan melakukan amalan shalih yang tidak biasa.

Maksudnya adalah, mereka tidak hanya melakukan hal-hal yang wajib saja (karena yang wajib memang sudah seharusnya dilakukan baik di Ramadhan atau di luar Ramadhan), tetapi juga yang sunnah dengan meninggalkan perbuatan yang makruh apalagi haram. Apakah kita sudah melakukan hal tersebut selama Ramadhan untuk mendapatkan bonusnya?

Dalam Ramadhan, kita diajarkan bahwa semakin menuju akhir Ramadhan kita diarahkan untuk semakin meningkatkan amal shalih dan mendekatkan diri pada Allah. Hal itu ditandai dengan disunnahkannya Itikaf di 10 malam terakhir Ramadhan yang dalam beberapa hadits disinyalir salah satunya adalahnya Lailatul Qadr.

Lantas, pada 10 hari terakhir tersebut apa yang kita lakukan? Apakah kita sibuk bertaqarrub atau mendekat diri pada Allah atau sibuk dengan kehidupan dunia? Bahkan ada kelakar bahwa banyak orang Islam yang sibuk beritikaf di mall (belanja dsb.) ketimbang itikaf di masjid. Kira-kira, apakah mereka akan terpilih mendapatkan bonus Lailatul Qadr?

Lantas, bagaimana cara melihatnya apakah kita mendapat Lailatul Qadr atau tidaknya setelah Ramadhan? Dai kondang Zainuddin MZ pernah mengatakan bahwa Ramadhan adalah bulan training, dimana seorang muslim ditempa untuk menghadapi pertandingan di sebelas bulan berikutnya.

Hasil training-nya bisa terlihat usai Ramadhan, apakah hasilnya baik atau buruk? Seperti halnya haji, seseorang dinilai mendapatkan haji mabrur jika usai ibadah haji, ia menjadi pribadi yang lebih baik, yang terlihat dari sikap dan perilakunya yang terpuji.

Pertanyaannya buat kita adalah apakah usai Ramadhan kita menjadi seorang mukmin yang lebih baik dan meraih taqwa? Jika ”ya” jawabannya, mungkin anda salah seorang yang telah mendapatkan Lailatul Qadr.

Namun, jika jawabannya adalah ”tidak,”  mari kita berusaha meningkatkan diri menjadi pribadi yang lebih baik dan memperbanyak amal shalih serta berdo’a semoga Allah mempertemukan kita kembali Ramadhan tahun depan dan meraih Lailatul Qadr. Wallahu ’alam bishshawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun