Pada sebuah berita online, ada judul besar 'Sri Mulyani Ajak Masyarakat Makan di Warteg'. Ajakan Menkeu untuk menggerakkan ekonomi. Ada kecenderungan penurunan daya beli masyarakat yang sangat drastis. Makanya Menkeu menghimbau masyarakat makan di warung Tegal alias Warteg.
Persolan makan di Warteg atau Warten (Warung Tenda), bagi Wakil Bupati Berau Agus Tantomo sudah lama dilakukan. Sebelum Pandemi, bahkan lebih jauh lagi sudah menjadi agenda mingguan mengunjungi Warten secara bergantian.
Kadang seorang diri. Â Kadang bersama keluarga. Â Kadang hanya bersama anak saja. Dan, lebih sering mengajak teman-temannya maupun awak media. Mengapa harus makan di Warten, bukankah seorang wakil bupati urusan dapur rumah tangga sudah diatur.
Bukan itu. Â Selain seperti alasan yang disampaikan Menkeu agar menggerakkan roda ekonomi, akan banyak informasi yang didapatkan. Â Bukan saja informasi dari penjualnya. Â Tapi, informasi dari sesama pengunjung Warten. Saat di warung itulah, bisa mengeluarkan uneg-uneg warga.
Hal itupun, untuk meyakinkan kepada masyarakat yang suka makan di Warten, bahwa dari segi higenitas masakan dan minuman dijamin sehat. "Wabup saja makan di warung tenda, apalagi kita kita ini yang warga biasa,"begitu komentar salah seorang pengunjung.
Kadang, Warten menjadi 'arena' untuk bertemu warga sambil berbincang. Â Membicarakan persoalan yang ada di wilayah mereka, sambil menikmati Ayam Goreng dan nasi lalap. Biasanya, acara makan di 'Warten' itu dilakukan setelah jam 18.00 Wita.
Seorang wakil Gubernur Kaltim, sering berkunjung ke Berau. Selain memang agenda kerja, hal lain  karena ingin menikmati ikan goreng yang dijual di salah satu Warten yang berlokasi di Jl Pemuda. Begitupun dengan para awak pesawat.  Banyak yang menyebut Warten di jl Pemuda sebagai warung Pramugari.
Betul juga kata Menkeu. Â Banyaknya pengunjung di Warten akan membantu perputaran roda ekonomi. Â Di Berau sekelas Warten dan warung bukan Warten, lumayan banyak jumlahnya. Sempat sepi diawal Pandemi, sekarang perlahan mulai ramai dikunjungi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H