Mohon tunggu...
Mappa Sikra
Mappa Sikra Mohon Tunggu... Jurnalis - One Life, live it

pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengapa Ikan 'Nenek' Betah di Laut Berau

24 Februari 2020   23:34 Diperbarui: 25 Februari 2020   00:00 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ikan 'Nenek'.  Itulah gelar yang diberikan masyarakat nelayan di Talisayan, Berau, Kalimantan Timur. Sudah sejak lama, jadi penghuni laut. Masyarakat bersyukur, sebab  sekaligus jadi pertanda bahwa laut mereka menyimpan potensi ikan yang besar.

Belakangan diketahui, ikan 'Nenek', adalah Hiu Paus (Whale Shark). Nelayan yang menangkap ikan menggunakan bagan apung, 'tamu' pertama yang datang si ikan 'Nenek' atau Hiu Paus.

Nelayan dengan senang hati, memberinya makan. Ada jatah khusus berupa ikan teri yang menjadi konsumsi Hiu Paus tersebut. Harapannya, ia memperlakukan Hiu Tutul dengan baik, rezeki akan datang keesokan harinya.

Banyak yang tidak percaya, jumlah Whale Shark di laut Berau sebanyak 98 ekor. Itu pendataan di bulan Agustus tahun 2018. Padahal pada bulan Maret, tercatat masih sekitar 63 ekor. Jumlah itu, yang 'menetap' di laut Talisayan tercatat 75 ekor dan di laut Derawan 23 ekor.

Hiu Paus jenis ikan terbesar yang hidup di bumi saat ini, dari 27.000 spesies yang ada. Hiu paus hidup di habitat dengan iklim tropis dan sub tropis. Dinamakan hiu paus, karena merupakan spesies ikan hiu, dan penamaan paus karena ukurannya besar seperti paus. Seperti pada umumnya ikan hiu, perkembangbiakannya  bertelur-melahirkan.

Apa yang membuat betah. Kemungkinan besar perairan Berau merupakan habitat yang cocok untuk hiu paus karena berlimpahnya hasil laut. Karena selain plankton mereka juga makan ikan, udang, cumi dan sebagainya.

Jinak dan selalu berada di sekitar bagan apung, Hiu Paus kini jadi primadona komoditas pariwisata di Berau. Musim gelap seperti sekarang, nelayan bagan turun melaut. Dan, dipastikan pagi hari Hiu Paus, akan berada di sekitar bagan. Bisa lebih dari 3 ekor setiap bagan.

Wisatawan yang menginap di Pulau Derawan, lebih diuntungkan karena jarak lokasi bagan dengan pulau tidak terlalu jauh.  Pagi, sekitar jam 6.00 Wita, wisatawan bisa menuju lokasi dengan menumpang speed boat.

Di Talisayan, harus bangun lebih pagi lagi, karena posisi bagan apung ada di sekitar 5 mil dari pantai. Jangan lupa, jatah sarapan pagi dibawa serta.

Yang ingin berenang, juga sekalian membawa peralatan snorkling. Berenanglah sekitar bagan. Bisa menyaksikan Hiu Paus (Whale Shark) dari jarak yang sangat dekat.  Wisatawan berenang, pemilik bagan dengan senang hati memberi makan berupa ikan teri.

Ingin mengabadikan momen itu, jangan lupa membawa kamera bawa air.  Biar jadi kenangan, bagaimana sensasi berenang disekitar Hiu Paus. Tapi, selama berenang, walaupun jaraknya sangat dekat, jangan coba-coba menyentuh.  Bagaimanapun, ikan itu adalah jenis Shark. Apalagi, ayo ke Derawan. Ayo ke Talisayan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun