WELLCOME TO MARATUA, begitu tulisan yang ada di sisi kiri terminal bandara, dengan logo Penyu yang bergerak ke atas. Sebagai pulau terdepan di Propinsi Kalimantan Timur, jadi salah satu alasan, mengapa Pemprov membangun bandara. Secara geografis berbatasan dengan laut Filipina dan Malaysia Timur.
Bandara yang dibangun 2008, secara resmi beroperasi di akhir 2017, dengan panjang landasan 1.600 m x 30 m yang saat ini masih dilayani pesawat jenis ATR-72 serta armada milik Susi Air yang mengoperasikan jenis pesawat Cessna Grand Caravan Commuter.
Pulau Maratua, secara kewilayahan sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Berau, Kaltim. banyak saja pengunjung yang menyebut seakan-akan Maratua masuk wilayah Kaltara. Bagi para penyelam, Maratua adalah 'surga'. Banyak spot yang bisa dikunjungi. Â Yang populer spot 'hotel' komunitas Penyu hijau dan ikan Baracuda.
Mendukung kebutuhan angkutan yang lebih cepat tiba di lokasi wisata, Pemprov Kaltara dan Kalimantan Timur, menggelontorkan program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) rute Samarinda --Maratua, Berau  dan, Tarakan-Maratua-Kalimarau.
Frekuensi penerbangan memang masih terbilang sedikit. Â Karena hingga saat ini belum ada penerbangan reguler. Â Program SOA yang diturunkan, hanya melayani penerbangan sekali dalam sepekan atau sekitar 52 kali penerbangan dalam setahun.
Sebagai gambaran, diawal beroperasinya bandara Maratua jumlah penumpang sebanyak 693 orang. Â Pada tahun berikutnya, yakni di 2018, penumpang yang datang menggunakan jasa penerbangan udara sebanyak 1.220 orang, yang berangkat 1.303 orang.
Pertimbangan ini, agar wisatawan asal Eropa bisa tiba lebih cepat, salah satun resor yang ada di Maratua melakukan kerjasama (Carter) dengan perusahaan  trans Nusa. Sebelumnya dengan Garuda Indonesia, yang sama-sama mengoperasikan jenis pesawat ATR-72.
Resor tersebut, bekerjasama mengangkut wisatawan asal Eropa pada setiap akhir pekan. Baik yang datang maupun yang kembali setelah mengakhiri liburan di Maratua selama sepekan. Kerjasama ini sangat membantu, karena wisatawan bisa langsung dari Balikpapan menuju Maratua, setelah perjalanan panjang dari Eropa transit di Singapura dan Balikpapan. Penerbangan dari Balikpapan ke Maratua, ditempuh sekitar 1 jam lebih.
Baik penerbangan SOA maupun pesawat ATR-72 Carter, juga memberi kesempatan bagi warga pulau untuk memanfaatkan jasa angkutan udara itu. Bagi warga Maratua, harga tiket lebih murah dibanding penumpang bukan warga lokal.
Beroperasinya bandara Maratua, mampu mengangkat jumlah kunjungan wisata baik yang ke Maratua, maupun destinasi yang ada di sekitarnya. Seperti, Pulau Kakaban, Sangalaki, Derawan hingga ke wilayah pesisir pantai Talisayan dan Biduk-Biduk.
Karena masih terbatasnya jumlah penerbangan, bandara yang cukup mewah dengan semua fasilitas keselamatan udara yang dimiliki, kesibukannya meningkat pada akhir pekan. Bila ada perusahaan yang akan membuka penerbangan berjadwal, kesibukan bandara juga akan semakin sibuk.