Mohon tunggu...
Humaniora

Media Sosial Dijadikan Tempat Sampah

3 Februari 2017   04:43 Diperbarui: 3 Februari 2017   04:59 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada akhir-akhir ini, ada banyak remaja, entah lelaki maupun wanita seringkali menjadi perhatian dunia maya, remaja menjadi buah bibir, kadang pula remaja menjadi bahan ejekan, semua bermula dari aktifitas para remaja yang mengaupload status di media social yang di nilai kurang sehat, kurang baik, dan terlihat memalukan, misalnya seperti saat ingin makan pasti yang dahulu remaja lakukan adalah Upload Foto di media social dengan status membanggakan makanan yang dirinya saja belum sentuh, dan membesar-besarkan aktifitasnya. Semua kegiataan mengaupload status dan foto yang di nilai tak masuk akal itu di lakukan oleh remaja di media social, dengan gayanya yang lucu, seperti orang stress yang hendak bunuh diri.

Kemudian remaja juga mengaupload berbagai status yang di nilai terlalu pribadi dan kurang baik untuk di naikan di media social seperti curhatan isi hati kepada kekasih, ungkapan cinta kepada lawan jenis, dan beberapa kegiatan lainnya.

Ketika remaja menjadi korban dunia nyata, maka sasaran pertama adalah media social, media social akan menjadi korban dari ketidakpuasan dari remaja, remaja akan terus mengeluh dan menyudutkan media social, seakan-akan media social adalah pelaku sehingga berbagai masalah dunia nyata di tujukan dan di lempar kepada media social. Media social di adili oleh para remaja.

Bila ada masalah yang menyakitkan dalam dunia nyata maka media sosiallah solusinya, tentu saja apa pun itu, entah bentuk makian, hinaan, unsur SARA, piknik, makan, minum, mandi, dan lainnya.  pastilah media social yang akan menjadi jalan yang mulus untuk menyatakan semua itu. Dan kadang pula media social menjadi tempat promosi, entah promosi barang, promosi diri, promosi tempat, dan promosi dalam bentuk lainnya.

Lalu yang kini sedang ngetren di media social adalah siaran lansung, entah tua sampai bayi, kini telah menjadi artis di dunia maya, dunia maya menjadi tempat penyiaran yang tepat, dan menjadi solusi terbaik bagi orang-orang yang berupaya menjadi artis. Saat makan pasti siaran lansung, sedang mandi tentu pula melakukan siaran lansung, entah marah, sakit, bahagia, dan lainnya pasti saja akan ada siaran lansung, siaran lansung yang tak mempunyai aturan, siaran lansung yang bebas, di bebaskan kepada siapa saja, dan dalam bentuk apapun. Hingga pengguna media social kini telah menjadi artis mengalahkan artis-artis yang dahulunya di kenal di media perfilman, music, dan lainnya.

Sungguh,  kini media social adalah segalanya, intinya media social telah menjadi bagian terpenting dari kebanyakan orang yang menggunakan media social di dalam dunia maya. Dan tentunya kedepan akan menjadi budaya dalam setiap pribadi yang menggunakan media social, dan kebiasaan yang membudaya itu akan sulit di pisahkan dari sang pengguna media social.

Sehingga kepada yang budiman, pahamilah media social dengan baik, sebab tentunya media social hadir dengan niat yang baik, dan jangan kita yang membuat media social menjadi buruk, menjadi tempat sampah, tempat sampah yang menampung berbagai status tidak jelas yang kita upload.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun