Mohon tunggu...
mapala silvagama
mapala silvagama Mohon Tunggu... -

Mapala Silvagama merupakan salah satu organisasi semi otonom yang berada di Fakultas Kehutanan UGM yang aktif bergerak dibidang kepencintaalaman dan konservasi alam. Organisasi ini dirintis sejak tahun 1975 dan resmi berdiri pada tanggal 16 April 1978 ditandai dengan pengibaran bendera di Puncak Gunung Merbabu. Semua Kegiatan Mapala Silvagama senantiasa diarahkan untuk mendukung pengembangan keilmuan, khususnya ilmu kehutanan. Hal ini didasarkan pada visi dan misi organisasi. Visi organisasi : Terwujudnya rasa tanggung jawab dan kemampuan anggota yang tinggi dalam usaha konservasi alam dengan basis ilmu bidang kehutanan dan/atau keterampilan kepecinta-alaman untuk kepentingan masyarakat. Misi Organisasi: Menanamkan rasa tanggung jawab dan mengembangkan kemampuan anggotanya dalam usaha konservasi dan/atau ketrampilan kepecinta-alaman. Menerapkan pengetahuan dari disiplin ilmu bidang kehutanan. Meningkatkan dan melanjutkan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada konservasi alam untuk kepentingan masyarakat dan ilmu pengetahuan. Sampai saat ini jumlah anggota Mapala Silvagama tercatat 662 dengan 38 Anggota Biasa (mahasiswa aktif), 3 Anggota Kehormatan, dan Anggota luar Biasa. Anggota Mapala Silvagama adalah mahasiswa fakultas kehutanan yang telah mengikuti prosesi penerimaan anggota ( Gladian). Sebagai organisasi yang aktif di kepencintaalaman Mapala Silvagama memiliki 6 divisi yang bergerak dalam bidang rimba gunung, lingkungan, susur goa , panjat tebing, arung jeram dan pengembangan (jurnalistik, fotografi, PPGD). Kegiatan-kegiatan divisi tersebut dimaksimalkan untuk membantu pengembangan diri anggota dalam kegiatan ilmiah di bidang kehutanan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Laporan Penelitian Explorasi Ilmiah Nusakambangan Mapala Silvigama

29 Juni 2010   05:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:13 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LAPORAN PENELITIAN

EXPLORASI ILMIAH NUSAKAMBANGAN

Deskripsi kondisi hutan dataran rendah

dan

Identifikasi prospek domestifikasi Pelalar Jawa Dypterocarpus Littoralis Bl.

oleh

Team explorasi ilmiah Nusakambangan*)

Pulau Nusakambangan merupakan relic (sisa akhir) dari ekosistem hutan dataran rendah tropika humida yang dimiliki oleh propinsi Jawa Tengah (Ditjen PHPA).

Pulau Nusakambangan Bagian barat, khususnya daerah yang menjadi bagian dari Cagar Alam Nusakambangan Barat memiliki potensi biologis dan aestetis yang tinggi.

Beberapa potensi biologi diantaranya adalah keanekaragaman jenis pohon hutan dataran rendah tropika humida yang tinggi yang merupakan habitat bagi beberapa jenis burung yang terancam punah, diantaranya : Wilwo (Micteria cinerea) dan juga dari beberapa satwa langka dan dilindungi seperti Panthera pardus (macan pohon/kumbang) dan Phyton morullus, bahkan dibeberapa daerah pantainya sering dijadikan sebagai tempat persinggahan penyu tempayan dan penyu hijau yang langka dan dilindungi. Di Nusakambangan bagian barat juga terdapat pohon endemik Pelalar Jawa (Dipterocarpus littoralis Bl.) dan bunga Rafflesia padma yang langka.

Ditinjau dari segi aestetis Nusakambangan Baratmemiliki potensi, diantaranya yaitu pantai yang indah dan aman, keaslian kondisi alam, keragaman satwa dan variasi topografidan bangunan alam yang indah dan belum tersentuh.

Namun potensi ini memiliki kerawanan, diantaranya datang dari pencurian kayu, pembukaan lahan yang tidak terkendali dan terencana dengan baik, dan perburuan liar yang intensif.

Perubahan kondisi yang begitu cepat dan tidak terkendali ini sangat berpengaruh terhadap kelestarian dan keseimbangan ekosistem yang telah establish selama ini.

Penelitian ini bermaksud untuk mendata potensi biologis aktual yang ada di wilayah Nusakambangan bagian barat, khususnya daerah yang menjadi bagian dari cagar alamnaya. Adapun fokusnya pada kondisi hutan, inventarisasi burung, identifikasi reptil, dan mengetahui sifat kayu pelalar Jawa dan membuat percobaan pembibitannya diluar habitat asli.

Laporan akhir ini disusun dalam suatu kerangka yang diharapkan mampu meninformasikan data potensi dan kondisi kawasan (khususnya mengenai pohon, burung, dan reptil), data tentang pohon endemik Pelalar Jawa termasuk kemungkinan upasa konservasi eksitu.

Kata Kunci : Deskripsi kondisi hutan dataran rendah, Analisis vegetasi, Identifikasi prospek Pelalar Jawa, Cagar Alam Nusakambangan Barat.

*) Mapala Silvagama Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun