Mohon tunggu...
maoelina syifa mahendra
maoelina syifa mahendra Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Hobi : membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wayang Gagrag Banyumasan

13 September 2024   08:44 Diperbarui: 13 September 2024   09:36 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wayang adalah salah satu peninggalan warisan budaya yang harus dilestarikan. Pada zaman sekarang peminat dan penggemar wayang semakin sedikit itulah sebabnya budaya wayang hampir mati. Dan salah satu jenis wayang yang terdapat di Banyumas yaitu wayang gagrag. Wayang kulit gagrag Banyumas adaah salah satu gaya pedalangan di tanah Jawa, yang lebih dikenal dengan istilah pakeliran, dan berperan sebagai bentuk seni klangenan serta dijadikan wahana untuk mempertahankan nilai etika. Wayang gagrag Banyumas hanya bisa hanya bisa di temui di Banyumas namun wayang gagrag juga terdapat di Tegal, Surakarta dan Jogjakarta dengan keunikan dan sejarah masing masing.

Wayang kulit gagrag Banyumas adalah pengembangan dari gagrag Solo dan gagrag Mataram (Yogyakarta). Wayang Banyumasan ini merupakan jenis pertunjukkan wayang kulit dengan gaya dan bahasa dialek Banyumas. Wayang kulit ini mempunyai nuansa kerakyatan yang kental sebagaimana karakter masyarakatnya, jujur dan terus terang.

Wayang gagrag Banyumasan mempunyai ciri khas dalam penceritaan yang lebih memperjelas peran raykat kecil yang di manifestasikan dalam tokoh punakawan seperti cerita Bawor Dadi Ratu, Petruk Kramat dan lain lain.

Penokohan dan lakon menjadi salah satu keunikan Gagrag Banyumas, beberapa dalang generasi awal menciptakan tokoh dan cerita yang dekat dengan masyarakat Banyumas dan tidak dimiliki oleh Gagrag lain. Tokoh yang paling menonjol adalah Bawor, salah satu punakawan selain Semar, Petruk dan Gareng. Tokoh Bawor hanya ada di Banyumas, sedangkan di daerah lain biasanya menggunakan tokoh Bagong. Kedua tokoh tersebut bukan tokoh yang sama, baik dari bentuk wayangnya mapun karakternya., Bagong adalah anak bungsu Semar, sedangkan Bawor adalah anak sulung. Bawor berwatak jujur (cablaka/blakasuta), memiliki tutur bahasa yang khas (bahasa panginyongan/ngapak), apa adanya seperti tak pernah serius namun suka membela kebenaran.

Inspirasi: https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Wayang_kulit_Gagrag_Banyumasan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun