Mohon tunggu...
Manyils Loskova
Manyils Loskova Mohon Tunggu... wiraswasta -

jangan dihadapi, tapi di ingatkan. karena kita sebagai sesama manusia adalah saling mengingatkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Purnama 13

5 Mei 2012   15:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:39 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dalam kelam ruangan kelam di bawah rembulan
gesekan biola mendayu sedu di tiap sudut
iringi semilir angin lembut yang rapuh di tiap jalan
dengan tetes tetes mendung menggores lepaskan jerat
para penyair…
bernyanyilah dengan bait-bait indah dalam syair
biarkan tenang di jernih air dalam telaga warna
agar purnama mampu membiaskan cahaya
sedu sedu nyanyian kalbu pembangkit rindu
tak pupus pula tetes-tetes mendung dirundung pilu
angin pun enggan berhembus lembut bak peluru menderu
menjejal raungan di setiap sudut yang kaku membisu
purnama itu hilang tertelan wajan cawan
terbawa angin dan tetes tetes jenuh menjerit
apalah arti bias purnama dalam kelam sudut jalan
tanpa purnama yang nyata tak tampak di malam tanpa prajurit

supermoon, 13 ju2 1433

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun