Mohon tunggu...
erwin susetya
erwin susetya Mohon Tunggu... -

I am ordinary people who like Internet

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kasus Susno dari Sisi Efektivitas Penegakan Hukum

26 Maret 2010   07:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:11 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu saya ngikut kuliah hukum dari temen saya, sebenarnya bukan kuliah sih tapi lebih ngobrol ke topik Hukum. dari speak-speak tersebut temen saya menerangkan bahwa untuk terjadi pelaksanaan hukum yang menyeluruh ternyata ada 5 komponen yang harus diperhatikan. ini selaras dengan konsep profesor sucipto yang menjelaskan bagaimana hukum bisa berjalan dalam sosial masyarakat.

komponen-komponen tersebut adalah :

1. Bagaimana Kualitas Undang-undang nya
2. Bagaimana kualitas Para penegak hukum
3. Bagaimana kuliatas masyarakatnya, apakah mendukung
4. Bagaimana situasi / kondisi masyarakatnya
5. Bagaimana sosial ekonomi masyarakat

ke 5 kompnen tersebut bisa dikatakan sebagai pilar Hukum. kalau salah satu dari 5 komponen tersebut mengalami erorr maka akan terjadi permasalahan dan kepincangan, sehingga efeknya niscaya pelaksanaan dan efektivitas penegakan Hukum tidak maksimal.

Setelah mengamati keterangan tersebut, saya akhirnya merenung apa yang terjadi dengan dunia hukum indonesia saat ini. banyak orang yang saling menyalahkan orang yang lain, contoh saja ini memang sebuah fenomena di negeri ini. seorang jendral Polri melaporkan kesalahan institusinya sendiri. mungkin ini tidak akan terjadi kalau pak susno ini tidak benar-benar orang yang pemberani. dari laporan itulah langsung menjadi berita hangat. Bagaimana sih sebuah istilah "markus" bisa keluar menjadi konsep yang begitu HOT di seluruh lapisan masyarakat.

Markus atau makelar kasus ibarat sebuah jual beli, yang mana pasti ada subjek dan objek. ada hubungan saling membutuhkan sama persis dalam dunia perdagangan. cuma dalam hal ini  adalah "kasus" yang menjadi objek. kembali ke konsep awal karena memang hukum hanyalah alat dan semua itu tergantung pada si pelaku ( pilar 2 dan 3 ) maka, fenomena jual beli kasus pun bisa menjadi ladang empuk / bisnis bagi para pelaku apalagi di era ekonomi yang serba sulit ( pilar 5 )  maka fenomena markus pun bisa menjadi profesi .  jadi dalam hal ini ada 2 pilar yang memang tidak kuat ( pelaku dan situasi ekonomi) yang mungkin kualitasnya perlu diperbaiki.

inti dari itu semua adalah  perbaikan moral bangsa. ayo kita mulai dari dalam diri kita sendiri. semoga kasus markus tidak membawa dampak negatif tapi justru positif dalam hal perbaikan pelasanaan hukum di negara yang kita cintai ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun