Mohon tunggu...
Sampun Sepuh Sanget Manula
Sampun Sepuh Sanget Manula Mohon Tunggu... -

Try to be man of value.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Perang Badar atau Pesta Demokrasi, Mana yang Benar?

19 April 2017   09:18 Diperbarui: 19 April 2017   09:42 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mas Anies bikin sebagian warga DKI dan rakyat seantero negeri bingung dengan seruan mengajak perang Badar, padahal kalo bicara perang Badar jaman dulu kan pasukan Nabi Muhammad dulu cuma sepertiga pasukan Quraish. Achirnya walau sedikit personil, namun pasukan Nabi dapat memenangkan pertempuran dengan gemilang. 

Sekarang ini Pilkada ini kan sarana penyaluran aspirasi warga DKI dalam memilih dan menentukan pemimpin mereka sendiri, sama sekali bukan perang, melainkan sebuah pesta besar atau pesta besar memilih pemimpin mereka. dalam damai dan gembira. 

Lagi pula dari segi jumlah, mayoritas pemilih kan jauh lebih besar pihak Mas Anies, minoritas  cuma 10 %, mayoritas 90%, mana bisa disebut Semut melawan gajah, Daud melawan Goliath, yg sedikit bukan pihak Mas Anies, yg sedikit itu pihak Pak Ahok. 

Sedangkan Pak Ahok bilang, ini adalah sebuah pesta Demokrasi, warga bisa menentukan pemimpin mereka sendiri dalam keadaan bebas, jujur, adil dan rahasia. Gunakanlah kesempatan memilih yg mana yg serasa mampu memajukan Jakarta dalam suasana damai, mari sambut dengan gembira dan salurkan aspirasi warga semua dengan rasa syukur dan damai. 

Mas Anies ini kok merusak suasana keceriaan dan kegembiraan warga dengan segala seruan perang Badar, warga DKI itu tidak ingin terjadi keributan dan tidak menghendaki terjadi benturan sesama warga. Warga DKI ingin suasana tetap damai dan tenteram. Jangan benturkan sesama anak negeri dengan seruan yg membuat iklim politik Jakarta menjadi tidak kondusif. Katanya kita ingin merajut Tenun Kebangsaan, namun disisi lain Mas Anies ini sepertinya ingin merobek Tenun Kebangsaan, yg dulu Mas Anies serukan saat menjadi timses Pak Jokowi. 

Siapapun senja hari ini nanti akan terpilih menjadi pemimpin DKI Jakarta ini adalah bentuk hasil sebuah PESTA DEMOKRASI. bukan PERANG BADAR. 

Mas Anies yg sekarang bukan Mas Anies yg dulu, sudah berubah drastis. 

Sungguh sayang orang pintar kok malah merobek Tenun Kebangsaan rajutannya sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun