Â
Dalam suka kan terlupa
Sebuah nama dikala senja.
Nama yang tak bisa terlupakan
Dikala aku  menangis duka.
Kau bak mawar
Penghias tanah milik sang pujangga.
Kau bak bulan
Penghias  malam milik sang kuasa.
Aku tidak lupa
Dikala kau buat kata.
Kata yang terlupakan dikala senja.
Dimana dia, aku dan kau bercerita tentang keras nya kota.
Aku  tidak lupa
Telinga siapa yang kupinjam.
Dikala aku menangis duka.
Duka kesendirian di tengah  waktu yang menghakimi kehidupan.
Aku tidak lupa
Tangan siapa yang kupakai.
Dikala aku meringis mengobati luka.
Luka kata dari mereka yang penuh pundi - pundi kemewahan.
Seribu dari satu kesombongan
Kau obati dengan sebuah kata yang terangkai menjadi kalimat.
Bersabarlah sejenak
Bukan waktu untuk berduka ini waktu untuk berbenah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H