Mohon tunggu...
Manuel Zega
Manuel Zega Mohon Tunggu... Mahasiswa - Membaca dan menulis adalah kewajiban bukan hobi

Anak terakhir dari tiga bersaudara ini suka berkelana. Saya beruntung memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Anda. " Selamat datang "

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pundi Kesombongan

22 September 2023   18:44 Diperbarui: 22 September 2023   18:46 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

Dalam suka kan terlupa
Sebuah nama dikala senja.
Nama yang tak bisa terlupakan
Dikala aku  menangis duka.

Kau bak mawar
Penghias tanah milik sang pujangga.
Kau bak bulan
Penghias  malam milik sang kuasa.

Aku tidak lupa
Dikala kau buat kata.
Kata yang terlupakan dikala senja.
Dimana dia, aku dan kau bercerita tentang keras nya kota.

Aku  tidak lupa
Telinga siapa yang kupinjam.
Dikala aku menangis duka.
Duka kesendirian di tengah  waktu yang menghakimi kehidupan.

Aku tidak lupa
Tangan siapa yang kupakai.
Dikala aku meringis mengobati luka.
Luka kata dari mereka yang penuh pundi - pundi kemewahan.

Seribu dari satu kesombongan
Kau obati dengan sebuah kata yang terangkai menjadi kalimat.
Bersabarlah sejenak
Bukan waktu untuk berduka ini waktu untuk berbenah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun