Musik dangdut identik dengan goyang dangdut. Musik dangdut dikenal dengan musik dengan alunan lagunya dikenal dengan musik kampungan atau musik wong cilik.Â
Musik dangdut selalu disukai dan dapat diterima oleh masyarakat mulai dari kelas ekonomi bawah, menengah hingga atas. Sehingga musik dangdut dikenal dengan musik rakyat .
Fenomena menarik pada musim pesta demokrasi di negara Indonesia selalu menggunakan musik bahkan menggaet penyanyi dangdut dalam kampanye politik baik itu dalam pemilu kepala daerah (pilkada) maupun pemilu nasional (pilnas) baik itu pemilu legislatif dan pemilihan presiden.Â
Penyanyi dangdut dengan musik dangdut digunakan sebagai orasi kampanye oleh salah satu bakal calon kepala daerah salah satunya Via Vallen yang menjadi membuat lagu kampanye nuansa dangdut untuk mengkampanyekan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur yaitu Gus Ipul dan Mba Puti yang maju dalam pilkada serentak tahun 2018 dan masih banyak artis dangdut lainnya yang diajak tidak hanya menghibur tapi membuat lagu kampanye untuk mendukung pasangan calon pemimpin tertentu.
Musim kampanye semua partai politik hingga bakal calon pilkada, pileg dan pilpres menggunakan musik dangdut menjadi hiburan untuk memeriahkan acara atau jadwal kampanye yang pada umumnya diselenggarakan di lapangan tengah kota.Â
Agar tidak monoton atau membosankan maka saat kampanye itu dihibur dengan musik dangdut. Musik dangdut menjadi strategi menggaet suara pemilih dan upaya orasi politik yang membosankan itu diganti dengan lagu dangdut.Â
Banyaknya para penyanyi dangdut dan orkes dangdut baik dari lokal maupun nasional atau papan atas di musim Pemilu merauk keuntungan karena banjir dengan permintaan manggung di acara kampanye dalam rangkaian pemilu di negara ini.
Menarik perhatian adalah politik dangdut di negara ini menjadi trend. Karena rakyat Indonesia sudah bosan dengan janji politik dan haus akan hiburan. Ditambah lagi dengan musik dangdut membuat penikmatnya bergoyang atau berjoget membuat tubuh menjadi sehat dan hati senang serta gratis untuk umum.
Semua media termasuk musik dangdut bisa dijadikan alat kampanye. Tapi jangan lupa bahwasannya tetap menjadi pemilih yang cerdas dan kritis memilih pasangan calon pemimpin baik didaerahnya maupun bangsanya kenali figurnya dan program kerjanya. Jangan sampai terlena dengan musik dan artis dangdutnya. Â Karena suara anda menentukan masa depan daerah dan bangsa ini 5 (lima) tahun mendatang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H