Menjadi tanda tanya dalam diri, apakah Semenjak lahirnya BPJS yang didasari dari SJSN saja sebenarnya sudah carut marut?
Kita  mengenal BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaa. Namun kenyataanya jika dilihat dari program yang  dijalankan seperti masih tumpang tindih satu sama lain, hal ini dikarenakan masing masing masih merasa sebagai 'penguasa' dalam mengelola dana umat.Â
Nah, dana sedemikian besar itulah yang dipandang sebagai aset setiap BUMN yang menguasai, bukan dipandang sebagai tanggungjawab moral yang diemban bagi kesejahteraan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, 'universal coverage' dalam konsep BPJS itu sebenarnya euforia semata.
Intinya kesehatan itu mahal. Wong cilik dilarang sakit.
#bpjs #kesehatanmahal
Sumber: pengalaman Melda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H