Mohon tunggu...
MANUEL JOHANSENDOLOK
MANUEL JOHANSENDOLOK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya bermain game, konten yang membuat saya tertarik reaction tiktok

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Dampak AI Terhadap Dunia Kerja: Transformasi Atau Penghilangan Pekerjaan?

1 Januari 2025   08:23 Diperbarui: 3 Januari 2025   22:22 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AI Berdampak Ke Pekerjaaan Apa Saja | Sumber: linkedin.com

Kemajuan teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI), telah membawa perubahan besar dalam berbagai sektor, termasuk dunia kerja. AI tidak hanya mempermudah pekerjaan, tetapi juga memicu perdebatan mengenai dampaknya terhadap tenaga kerja manusia. Apakah AI menjadi simbol transformasi yang positif atau justru ancaman yang menghilangkan pekerjaan?

Pekerjaan yang Rentan Tergantikan AI

Menurut Ayu (2024), banyak jenis pekerjaan yang diprediksi akan tergantikan oleh AI dalam sepuluh tahun ke depan. Misalnya, pekerjaan di sektor ritel, terutama yang melibatkan kasir, telah berkurang drastis dengan munculnya teknologi pembayaran otomatis dan belanja online. Pekerjaan yang digantikan oleh AI terus berkembang pesat, dan ini menjadi tantangan bagi banyak pekerja yang harus beradaptasi dengan perubahan tersebut. 

Analisis dari Syaftahan (n.d.) memperingatkan bahwa pada tahun 2025, AI berpotensi menghilangkan hingga 85 juta pekerjaan di seluruh dunia. Sektor manufaktur, transportasi, dan pelayanan pelanggan menjadi beberapa sektor yang paling terdampak. Di sisi lain, AI juga menciptakan peluang kerja baru dalam bidang teknologi, seperti pengembangan perangkat lunak dan analisis data.

AI: Bahaya atau Dukungan?

Artikel dari Itjen Kemdikbud (2023) menyoroti bahwa kehadiran AI dapat dilihat sebagai ancaman sekaligus peluang. Dalam skenario negatif, AI dapat menyebabkan pengangguran masal jika adopsinya tidak diiringi dengan pelatihan ulang tenaga kerja. Namun, dalam skenario positif, AI dapat menjadi alat yang mempercepat produktivitas dan menciptakan pekerjaan baru di sektor teknologi tinggi.

Transformasi di Era AI

Haidar (2024) menekankan pentingnya adaptasi tenaga kerja terhadap perkembangan AI. Transformasi dunia kerja tidak dapat dihindari, kita harus memprioritaskan pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan keterampilan untuk tetap relevan di pasar kerja. Fokus pada pengembangan keterampilan yang melengkapi AI, seperti pemecahan masalah yang kompleks, pemikiran kritis, kreativitas, dan kecerdasan emosional. Kombinasi antara kemampuan manusia dan AI dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih efektif dan inovatif.

Pemerintah dan perusahaan perlu berkolaborasi dalam memberikan pelatihan ulang kepada tenaga kerja untuk menghadapi perubahan ini. Pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi menjadi kunci untuk memastikan tenaga kerja tetap relevan di era AI.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun