Itulah sepenggal kalimat dari seorang ibu yang disampaikan ketika anaknya akan pergi merantau. Ia tidak berpesan agar hati-hati, jaga diri, segera pulang atau bekerja keras... Ia memberi modal pesan yang jauh lebih bermakna... BERBUAT BAIK.
Berbuat baik ibarat menanam. Ketika sudah tiba waktunya akan merasakan panen. Panen kebaikan. Sebagaimana kita menanam mangga, tentu kita akan memanen mangga. Pohonnya menjadi aneh kalo panen durian... Ada kalanya mangga yang kita panen itu tidak mulus, kecut, berulat dan busuk. Ada kalanya mangga tersebut dimakan kelelawar...
Berbuat baik akan memanen kebaikan. Terkadang kita berbuat baik kita memanen sakit, dicemooh, dicibir dan dihina. Jangan kuatir... itu hanya seperti mangga yang berulat....
Berbuat baik adalah attitude tertinggi yang tidak membutuhkan modal apapun selain diri kita, apa yang ada pada diri kita.
Tak punya uang, kita bisa gunakan tenaga. Tak miliki tenaga kita bisa gunakan akal pikiran, bahkan kalo kita tidak berniat apapun kita masih bisa berbuat baik dengan hati : BERBAIK SANGKA....
Tak perlu berharap apapun dari kebaikan yang kita lakukan. Karena kebaikan itu akan berbalik menjadi kebaikan yang akan kita rasakan..
Berbuat baik kepada siapapun hanya akan menjadikan tabungan yang luar biasa.
Tak perlu mencari alasan mengenal orang, tak perlu harus ikuti aturan timbal balik, tak perlu gunakan alasan suku ras agama. Just do it...! berbuat baik kepada siapapun.
Karena kita tidak akan pernah tahu, bahwa ternyata Tuhan memberi kemudahan dan rejeki kepada kita melalui siapa... Maka berbuat baik kepada siapapun akan memberikan kita peluang jauh lebih besar untuk memiliki pintu jalur kebaikan dari Tuhan.
Dalam konteks rumus bisnis, salah satu kunci sukses adalah NETWORKING. Dan hal tesebut bisa terwujud manakala kita berbuat baik kepada siapapun....
Semoga bermanfaat..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H