Mohon tunggu...
Manta Fany
Manta Fany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Kedokteran Gigi Universitas Jember

Tertarik pada musik, bahasa, serta sains.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemberdayaan Masyarakat melalui Pemanfaatan TOGA di Desa Wonosari

3 Agustus 2022   00:50 Diperbarui: 3 Agustus 2022   00:55 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budidaya TOGA merupakan salah satu program kerja yang menjadi kegiatan utama suatu kelompok warga di desa Wonosari. Kelompok warga tersebut terdiri dari perkumpulan ibu-ibu warga Dusun Krajan Barat yang tergabung dalam suatu organisasi PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) yang memiliki tujuan memberdayakan masyarakat sekitar.

Kegiatan ini merupakan suatu langkah awal untuk menghidupkan kembali program kerja PKK yang sebelumnya telah dimulai namun berhenti beberapa waktu lalu diakibatkan adanya pandemi COVID-19. Pembudidayaan TOGA ini awalnya masih dilakukan di lahan milik warga yang diinisiasi oleh Ibu Luluk sebagai ketua PKK dengan dana swadaya masyarakat.

"Tujuan utama penanaman TOGA ini ada dua. Pertama, guna meningkatkan ketahanan dan kesehatan warga lokal yang membutuhkan obat alami yang bisa didapat dari hasil budidaya TOGA. Kedua, produk pascapanennya yang berupa produk herbal dapat dipasarkan dan menambah income dari warga Dusun Krajan Barat", ujar Ibu Luluk.

dokpri
dokpri

Terdapat lima lokasi yang menjadi sentra utama penanaman TOGA yang berada di Dusun Krajan Barat. Tanaman yang dibudidaya bervariasi seperti jahe, kunyit, daun kelor, temulawak, dan masih banyak lagi. Budidaya TOGA ini memiliki potensi yang cukup baik apabila dilakukan pengelolaan yang tepat.

Sejauh ini, kelompok ibu-ibu PKK sudah mencoba untuk membuat beberapa produk herbal sebagai olahan budidaya TOGA seperti ekstrak bubuk jahe, jahe putih, daun kelor, serta kunyit. Selain ekstrak dalam bentuk bubuk dapat pula dihasilkan ekstrak berupa cairan. Terdapat kendala utama dalam pemasaran ekstrak serbuk TOGA ini yaitu pasar yang belum tersedia, sehingga perlu adanya pengembangan secara maksimal.

Kedepannya, budidaya TOGA ini akan dikembangkan lebih luas lagi untuk menjadi kegiatan utama Desa Wonosari sebagai sarana memberdayakan masyarakat sekitar. Langkah yang dilakukan yaitu perluasan lahan budidaya TOGA di dusun lainnya serta melakukan penyuluhan terstruktur yang akurat sehingga sumber daya manusia masyarakat Desa Wonosari menjadi berkualitas.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun