Mohon tunggu...
Mansyur Supriadi
Mansyur Supriadi Mohon Tunggu... -

ex-Mahasiswa IPB angkatan 2004 sekarang staff di karawang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Agama Mendamaikan

20 Desember 2010   22:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:33 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Iman adalah sesuatu yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Tuhan pun tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.  Tetapi perasaan tidak dapat dibohongi, kita yakin bahwa ada sesuatu yang lebih besar yang mengontrol. ini masalah perasaan. Hubungan dengan sesuatu yang Maha Besar tersebut tertata dengan baik dalam suatu ""Organisasi" yang disebut agama. Ya, Agama telah menjadi organisasi yang berkembang seiring kehidupan manusia di bumi.

Agama menjadi tatanan kehidupan berperilaku manusia sejak lama. Banyak agama yang berkembang didunia. Tidak sedikit banyak pihak yang bertentangan satu sama lain karena masalah agama. Sepertinya Agama telah mengotak-kotakan manusia.  Dalam sejarah manusia sepertinya agama menjadi jurang pemisah yang sangat jauh. semua agama mengajarkan kebaikan, tetapi banyak yang mengambil dalil agama untuk menyakiti sesamanya. Agama dipakai untuk menjadi topeng kebenaran agar dilihat menjadi sosok yang menjadi panutan di masyarakat.

Apakah ini yang Tuhan mau? Saya rasa tidak. Jika Tuhan membenci komunitas manusia yang berbeda dengan "agama-Nya", Tuhan dengan mudah dapat memusnahkannya seketika.  Tetapi Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang. Tuhan cinta kepada manusia. Dia memberikan kita semua kesempatan. Saya rasa perbedaan agama yang selalu dipertentangkan tidak akan ada habisnya.  Sudah jelas berbeda satu sama lain, masih saja dibanding-bandingkan.  Seharusnya yang menjadi fokus-nya adalah Tuhan, bukan agamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun