Mohon tunggu...
Mansyur Supriadi
Mansyur Supriadi Mohon Tunggu... -

ex-Mahasiswa IPB angkatan 2004 sekarang staff di karawang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saya Benci Erianto Anas (Awalnya)

28 Desember 2010   04:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:18 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dia begitu populer, tulisannya sering masuk sebagai yang terpopuler, tertinggi dan terbanyak di baca orang se Kompasiana. Yang membuat dia masuk ke tiga kategorinya adalah hal-hal yang berbau kontroversial.
Ya, kontroversi berbau agama yang merupakan kebutuhan dasar banyak orang.
Awalnya saya iri dan benci, kenapa dia mendapat tempat yang sangat diinginkan orang banyak. Tetapi sekarang-sekarang ini saya jadi malas membaca tulisan sejenis, ya saya bosan, karena saya lihat tidak ada gunanya. Biarkan saja.

Kebanyakan tulisanya membuat orang marah. Saya juga kurang mengerti tujuan dia membuat tulisan kontroversi tersebut. Apakah menyentil, menghina atau atau bersenang senang atau dia haus akan perhatian karena di dunia nyata dia tidak dapat perhatian banyak orang dan dunia maya membantu dia menerima atensi tersebut.

Ya Erianto anas merupakan seseorang yang mencuri perhatian di Rumah Sehat Kita.

Sekarang saya jadi berpikir, what the heck, biarkan dia dengan keyakinanya, saya dengan pikiran saya.

Dia berhasil, dia berhasil menarik perhatian orang-orang banyak tapi bukan perhatian saya (sekarang, itu dulu).

Yang pasti saya dengan kehidupan saya lebih memilih tulisan yang bermanfaat bagi saya.
Sesat kok diikuti (dibaca).

Life move on, sekarang patokan saya membaca kompasiana adalah manfaat. Bukan kontroversi.

Yang kontroversi bertahan sesaat, karena tujuannya atensi bukan memberi manfaat. Yang berguna ada di hati selamanya. Jika bahan kontroversi habis, akan selalu dicari-cari. Karena orang mudah bosan, maka kontroversi tidak akan habisnya dipakai untuk mencari perhatian. Kontroversi mengambil perhatian dalam sejenak, mengisi pikiran kita dalam sela kesibukan sehari hari. Orang menyukai kontroversi mungkin karena kehidupan orang yang sangat biasa (membosankan), kegiatan sehari hari yang monoton, sehingga orang utuh sesuatu yang mengalihkan pikirannya sesaat (secara sesat).

Menulis merupakan kesenangan pribadi dan lebih senang rasanya jika memberikan manfaat walaupun tidak banyak dikomentari orang. 3T bukan tujuan utama saya, karena memberi adalah segalanya. Bukan perhatian yang utama, tapi memberi manfaat. Saya salut kepada Kompasioner yang secara konstan menulis di Rumah ini, walau mungkin jarang diberi komentar dan penilaian.Mereka adalah Malaikat yang tidak terlihat karena banyak membatu saya menjernihkan pikiran saya. Membantu saya membangun karakter yang sehat. Membantu saya mengalihkan kejenuhan pekerja sehari-hari dan menenangkan pikiran saya.

SALAM KOMPASIANA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun