RIDWAN KAMIL Â GUBERNUR JUARA MANGKRAK, PARADOKS CALON PRESIDEN 2024 HASIL SURVEY
Oleh : Mansurya Manik
Menjelang Pemilihan Umum tahun 2024, berbagai lembaga survey merilis hasil survey mereka tentang calon presiden 2024 yang akan dipilih rakyat. Diantara para calon presiden hasil survey, tersebutlah nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Terlepas apapun bentuk dan metode surveynya, nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selalu muncul diantara calon presiden lainnya. Entah apa yang menjadi parameter responden untuk menentukan pilihannya. Tentu hak responden untuk menentukan siapapun pilihannya. Hak warga negara untuk bebas menentukan pilihan siapa pemimpinnya, hal tersebut dilindungi konstitusi, tidak seorangpun yang boleh mengintimidasi.
Memilih pemimpin berbeda dengan memilih produk suatu barang. Kalau memilih suatu barang jika tidak berkesesuaian dengan harapan, saat itu juga dapat diganti dengan yang baru, kalaupun tidak diganti tidak juga memberi implikasi pada kehidupan rakyat banyak, sebab barang tidak bisa membuat kebijakan publik. Tetapi salah dalam memilih pemimpin, akibatnya luar biasa, banyak implikasi yang akan ditimbulkannya. Karena itu diperlukan pengetahuan yang cukup tentang sang calon sebelum pemilih menentukan pilihannya.
Jejak Kinerja.
Tentang Ridwan Kamil, sebelum menjadi Gubernur Jawa Barat periode tahun 2018-2023, pernah menjadi Walikota Bandung pada tahun 2013-2018. Hasil karyanya selama menjabat sebagai walikota dapat dilihat sampai sekarang. Semasa menjadi walikota, gebrakan untuk menyelesaikan permasalahan sampah dibuatlah tong sampah dari kaleng disetiap sudut jalan dan disetiap Rukun Warga. Sampah tak terselesaikan, tong sampahpun hilang tak berbekas. Karena gagal memakai tong sampah, dilanjutkan dengan memfasilitasi setiap Rukun Warga untuk mengajukan dana pembelian sepeda motor roda tiga untuk mengangkut dan membuang sampah. Tidak ada ide bagaimana mengelola sampah sejak dirumah. Yang ada buang sampah. Kalau idenya buang, tentu tidak perlu pemikiran yang luar biasa. Dan hal itu bukanlah prestasi yang patut dijadikan sesuatu yang monumental.
Selanjutnya, berjalanlah dari utara Kota Bandung sampai keselatan, dari timur sampai kebarat lihatlah halte yang mangkrak tidak berfungsi, kalau soal bentuk bangunan halte, bagus memang terlihatnya dan soal bentuk bangunan sudahlah sepakat Ridwan Kamil adalah ahlinya, reputasinya internasional. Tetapi soal pemanfaatan bangunan halte, hal ini yang patut dipertanyakan. Lihat juga alat pembayaran parkir yang disebut elektronik parkir, sejak dibuat mangkrak tidak berfungsi. Setelah puas menyusuri jalan raya, beristirahatlah di daerah Cihampelas, disana ada Skywalk Cihampelas atau Teras Cihampelas yang digadang-gadang sebagai salasuatu destinasi wisata dikota Bandung. Apa nyana?, mangkrak juga hasilnya. Untuk penanganan permasalahan banjir di Kota Bandung, digembar-gemborkanlah konsep Teknologi Tol Air. Lalu apa yang terjadi, daerah Pasteur dilanda banjir yang luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya, daerah Pasir Koja tenggelam. Melihat fakta tersebut pemerintah pimpinan Ridwan Kamil dengan ringan berkata " itu banjir kiriman dari bandung utara".
Kini Ridwan Kamil sedang menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023, sudah tiga tahun terlewati, berjalan menuju tahun keempat. Selama menjabat sebagai gubernur ada pembangunan gedung dan kemudian mangkrak tak perlu lagi disebutkan satu persatu, contoh satu saja diantaranya Gedung Kebudayaan di Kabupaten Subang, mangkrak tak berfungsi. Karena sejak menjabat Walikota Bandung terbiasa mangkrak, tentu akan terbawa juga kebiasan itu sebagai Gubernur.
Menelaah ke bidang lain, di satu tahun pertama kepemimpinanya, kisaran tahun 2019, ada 140 perusahaan yang tutup, diantaranya bidang tekstil dan produk tekstil, perusahaan tersebut tutup atau merolakasi usahanya dari Jawa Barat ke Jawa Tengah atau ke luar negeri. Akibatnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik per 5 November 2019, tingkat pengangguran di Jawa Barat naik dari 7,73 persen per Februari 2019 menjadi 7,99 persen per Oktober 2019. (viva.co.id/18/11/2019).
Pada program peningkatan pembangunan ekonomi perdesaan, Ridwan Kamil memunculkan OVOC (one Vilage One Company), turunannya adalah perekrutan Patriot Desa. Para Patriot Desa ini bertujuan meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat, kehidupan sosial budaya, pengembangan partisipasi, dan keswadayaan masyarakat. Bahasa untuk menggambarkan Para Patriot Desa ini adalah "mereka adalah yang terbaik dari yang baik".