Manggarai - Dalam rangka memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang jatuh tanggal (3 April 2019 M atau 27 Rajab 1440 H), Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) kabupaten Manggarai menggelar jalan sehat dan pengajian umum bersama ratusan umat Islam yang berada di Kecamatan Langke Rembong Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur Rabu, 3/4/2019.
Semarak memperingati Isra Mi'raj dilakukan dua tahap, "pagi hari jalan sehat dan dilanjutkan malam hari pengajian umum. Semua kegiatan tersebut dipusatkan di masjid Agung Baiturrahman yang terletak dijalan adi sucipto Kota Ruteng", ungkap ketua PHBI Kabupaten Manggarai H. Abdurrahman Marolla.
Pengajian umum yang digelar dengan penceramah Ust Ahmad Jauhari, S.Ag yang juga Kepala Madrasah Aliah Negeri 2 Manggarai.
Dalam uraian hikmah Isra Mi'raj nya, ia mengingatkan tentang "Islam adalah agama misi, yaitu  untuk mengerjakan sholat sebagai bentuk aktualisasi pristiwa Isra Mi'raj itu sendiri", ujar Ust Ahmad Jauhari.
Bukan hanya itu, Ia juga menyampaikan tentang beberapa dimensi tentang spirit memperingati Isra Mi'raj yaitu :
Pertama, dimensi sosial yakni silaturrahim dan keutamaan sholat berjemaah serta totalitas kita sebagai hamba Allah untuk mengerjakan semua printah Nya dan menjauhi larangan-larangannya.
Kedua dimensi Ilaihiyah, dengan mengutip sebuah hadist "Sholat adalah simpul ibadah". Pristiwa Isra Mi'raj sebagai momentum untuk meneguhkan, menguatkan dan penghambaan kepada Allah SWT, tutupnya.
Sementera Ketua Majlis Ulama Indonesia Kabupaten Manggarai H. Amir Faisal Kelilaw dalam sambutannya manyampaiakan Isra Mi'raj  merupakan peristiwa spektakuler. "Karena pristiwa Isra Mi'raj merupakan bagian dari 3 bulan terakhir sebelum bulan Ramadhan dimana didalamnya banyak peristiwa besar", ucapnya.
Saat yang sama H. Amir Faisal Kelilaw menghimbau kepada umat islam se kabupaten Manggarai  dalam rangka menyonsong pesta demokrasi 17 April 2019 "untuk tidak golput dan menggunakan hak pilihnya baik Pilpres, Pileg maupuan DPD. Karena Golput bukanlah solusi, karenanya pilihlah pemimpin dengan mengedapankan rasionalitas dan objektif", tutupnya.