Sepakbola eropa saat ini sedang memainkan babak kualifikasi EURO 2024 yang rencananya akan diselenggarakan di Jerman. Secara hitungan pertandingan, saat ini sudah memasuki pertandingan keempat, kelima, dan keenam untuk setiap timnas.
Jumlah pertandingan untuk setiap timnas tidak seragam karena dalam setiap grup diisi oleh jumlah negara yang berbeda. Dalam 1 grup ada yang diisi oleh 5 negara dan ada juga yang diisi oleh 6 negara.
Jadi secara hitungan matematis, dalam 1 kali jeda internasional, ada negara eropa yang memainkan laga di babak kualifikasi EURO 2024, ada juga negara yang memainkan laga persahabatan melawan negara sesama eropa atau pun negara dari benua lain.
Tengah pekan ini, banyak pertandingan yang menarik di babak kualifikasi EURO 2024, salah satunya adalah pertandingan di grup D antara Armenia melawan Kroasia.
Mungkin kalau mendengar nama Armenia, akan langsung tertuju pada bintangnya Henrikh Mkhitaryan. Namun sayangnya sang bintang sudah tidak bermain untuk timnas lagi setelah menyatakan pensiun dari timnas Armenia pada Maret 2022 lalu.
Meski demikian, saat ini di skuad Armenia dinilai cukup kompetitif dan mampu bersaing dengan negara-negara eropa lainnya. Dan secara hitungan statistik, Armenia berpeluang lolos ke EURO 2024 nanti. Armenia saat ini berada pada posisi 90 dalam Ranking FIFA.
Sedangkan lawannya Kroasia, sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Kroasia bisa dibilang sebagai negara dengan spesialisasi turnamen major atau turnamen-turnamen penting seperti EURO dan Piala Dunia.
Bagaimana tidak, pemain-pemain yang mengisi skuad Kroasia adalah pemain yang menjadi andalan di beberapa klub elit eropa. Sehingga tidak heran kenapa prestasi Kroasia cukup konsisten dan saat ini berada di posisi 6 dalam Ranking FIFA.
Pertandingan antara Armenia melawan Kroasia berlangsung di markas Armenia, yaitu di Vazgen Sargsyan Republican Stadium, yang terletak di Ibukota Armenia, Yerevan. Laga ini dipimpin oleh wasit asal Prancis, Clement Turpin.
Dari jalannya laga, tim tamu Kroasia sebenarnya mampu mendominasi dengan 68% penguasaan bola. Sedangkan tuan rumah Armenia hanya mengumpulkan 32% penguasaan bola.