Pada tengah pekan ini sepakbola eropa kembali bergulir. Beberapa di antaranya memainkan laga lanjutan di liga domestik, sedangkan beberapa yang lainnya memainkan lanjutan di piala liga masing-masing.
Salah satunya adalah di tanah Spanyol yang pada tengah pekan ini memainkan lanjutan Piala Spanyol atau Copa del Rey. Sampai pada saat ini, Copa del Rey sudah memasuki babak per delapan final.
Biasanya di ajang Piala Liga, banyak kejutan yang akan terjadi. Hal ini sangat wajar karena klub-klub kecil biasanya ingin membuktikan kualitasnya ketika bertemu klub besar.
Di sisi lain, klub besar biasanya menjadikan Piala Liga sebagai prioritas kedua atau bahkan ketiga. Sehingga lebih banyak memainkan pemain pelapis atau pemain muda dari akademi sepakbola mereka.
Ini menjadikan ajang Piala Liga menjadi cukup menarik karena kualitas tim bisa dibilang cukup berimbang. Ditambah lagi dengan format knockout single leg, yang membuat setiap pemain akan tampil habis-habisan.
Salah satu laga menarik pada babak per delapan final Copa del Rey musim ini adalah pertandingan antara Elche melawan Real Madrid. Kedua tim sama-sama berasal dari kasta tertinggi Liga Spanyol, sehingga tidak akan jauh berbeda kualitasnya.
Elche lolos ke babak per delapan final Copa del Rey setelah mampu menang atas klub kasta kedua Liga Spanyol, Almeria. Sedangkan Real Madrid mengalahkan klub kasta ketiga Liga Spanyol, Alcoyano, di babak per enam belas final.
Laga antara Elche melawan Real Madrid kali ini berlangsung di markas Elche yaitu di Estadio Martinez Valero, Kota Elche. Laga ini dipimpin oleh wasit Jorge Figueroa Vazquez.
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, menurunkan pemain pelapis pada laga ini. Hasilnya, pertandingan berlangsung tanpa gol sampai pada waktu normal 90 menit usai.
Akhirnya laga dilanjutkan ke babak tambahan waktu ekstra 30 menit. Carlo Ancelotti yang memasukkan beberapa pemain pilar menjelang menit akhir 90 menit, akhirnya mampu membuat pola permainan Real Madrid lebih terarah.