Menjelang akan bergulirkan kompetisi resmi di beberapa liga elit eropa, membuat semua pihak menjadi sibuk. Hal ini berkaitan dengan persiapan tim dalam menghadapi ketatnya kompetisi.
Tidak terkecuali manajemen tim yang sedang melakukan aktivitas jual beli pemain di bursa transfer. Bukan hanya memikirkan transfer, manajemen klub juga memikirkan tentang keseimbangan neraca keuangan tim.
Dengan adanya pandemi korona yang menimpa dunia sejak tahun lalu, membuat banyak klub harus menghemat pengeluaran klub. Hal ini dikarenakan beberapa pos pendapatan klub tidak bisa diperoleh lagi setelah pandemi.
Berbagai skema dilakukan oleh manajemen klub agar bisa menghemat pengeluaran. Peminjaman pemain dengan opsi pembelian permanen, pembelian pemain dengan skema pembayaran beberapa kali, dan beberapa skema lainnya, menjadi hal yang sudah biasa saat ini.
Bukan hanya dalam pembelian pemain, perpanjangan kontrak beberapa pemain juga menjadi sangat hati-hati. Permintaan kenaikan gaji beberapa pemain membuat klub harus memikirkan kepantasan terhadap proposal perpanjagan kontrak tersebut.
Sehingga pada bursa transfer musim panas ini ada beberapa nama besar yang harus dilepas secara gratis karena beberapa klub tidak mampu memenuhi permintaan kenaikan gaji pada kontrak baru.
Meski ada beberapa pemain yang rela gajinya dipotong beberapa persen, kadang karena regulasi dari operator liga, sebuah klub harus rela melepas pemain bintangnya.
Dan masih banyak lagi masalah manajemen klub dalam 2 tahun terakhir ini yang dikarenakan kurangnya pendapatan klub akibat pandemi korona.
Namun kembali lagi, karena kebutuhan tim dan target yang telah ditentukan oleh manajemen, sebuah klub harus mengeluarkan biaya tambahan untuk merekrut seorang pemain.
Sampai pada bulan terakhir pembukaan bursa transfer musim panas ini, yaitu bulan Agustus ini, sudah sangat banyak proses transfer pemain yang terjadi.