Penampilan apik AC Milan pada paruh kedua musim lalu hingga awal musim ini membuat beberapa orang menyebutnya sebagai kebangkitan AC Milan.Â
Bukan tanpa alasan, jika dilihat dalam beberapa tahun terakhir kemarin, AC Milan selalu terpuruk di kompetisi domestik dan selalu berkutat dengan masalah internal hingga perubahan manajemen yang seolah tidak ada solusinya.Â
Namun pada 2 musim kompetisi terakhir ini setidaknya manajemen klub sudah berjalan dengan baik serta harmonisasi di lapangan juga cukup terjaga.Â
Saat ini AC Milan berada di puncak klasemen sementara Serie A Liga Italia dengan 23 poin dengan meninggalkan Inter Milan pada posisi kedua dengan 18 poin.
Untuk saat ini, komposisi di manajemen klub dinilai sudah cukup baik untuk mengatasi masalah internal klub. Hal ini memberikan pengaruh yang sangat baik bagi mentalitas para pemain di lapangan agar tidak terpangaruh oleh masalah internal manajemen klub dan hanya fokus pada pertandingan di lapangan.Â
Komposisi pemain di lapangan juga dinilai sudah cukup baik untuk kembali bangkit meski di beberapa lini masih ada yang dinilai sedikit kurang.Â
Gabungan antara pemain muda potensial dan beberapa pemain senior yang memberikan kekuatan mental bagi para pemain di lapangan, merupakan komposisi yang sangat baik bagi tim.
Peran Zlatan Ibrahimovic sebagai pemain senior dalam skuad sangat signifikan dalam membentuk mental bertanding para pemain. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa awal kebangkitan AC Milan adalah sejak striker berusia 39 tahun tersebut kembali bergabung dengan AC Milan pada bursa transfer musim dingin Januari 2020.Â
Namun bukan hanya Ibrahimovic pemain senior yang sangat berperan di skuad rossoneri musim ini, di lini belakang ada nama Simon Kjaer.
Sevilla pada Januari 2020 lalu, awalnya merupakan keputusan yang tidak didukung banyak pihak.Â
Simon Kjaer merupakan aktor sesungguhnya dibalik kebangkitan AC Milan musim ini. Keputusan manajemen AC Milan meminjam Kjaer dari