Menabung Tulisan di Bulan Ramadhan

Setelah membaca bukunya Wijaya Kusumah dengan judul “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi” membakar semangantku untuk terus menulis. Semangat itu semakin berkobar dengan adanya apresiasi dari Admin dengan menempatkannya di kolom “Highligt” dan “Headline”. Buku itu memang benar-benar menggugah. Siapa saja yang membacanya pasti akan lebih senang menekuni dunia tulis menulis. Apalagi di bulan puasa yang waktunya banyak kosong tidak salah bila digunakan untuk saling berbagi ilmu, berbagi pengalaman selama bulan ramadhan khususnya di Universitas Kompasiana ini. Saya katakan Universitas, karena di Kompasiana ini banyak ilmu pengetahuan yang bisa didapatkan, tidak hanya ilmu sosial, ilmu kesehatan dan ilmu politik bahkan hampir semua ilmu bisa ditemukan disini dengan beragam dosen-dosen dari berbagai profesi dan ahli di bidangnya masing-masing. Intinya bergabung di Kompasiana menjadi suatu kebahagiaan dan ketenangan batin bagi diri pribadi.

Waktu menulis yang digunakan para dosen di Universitas Kompasiana ini bermacam-macam yang dapat dilihat pada jam penayangan tulisan. Ada yang menulis pada pagi hari, siang hari, sore menjelang berbuka puasa, menjelang tidur malam bahkan tidak sedikit yang menulis sebelum menikmati sahur bersama keluarga tercinta. Bagi saya pribadi menulis di Universitas Kompasiana ini tidak tentu waktunya. Tapi selama bulan ramadhan ini, sebagai bentuk memperbanyak amalan untuk menyampaikan pesan-pesan yang bernuansa religi dan pendidikan, lebih cenderung memanfaatkan waktu setelah sahur untuk menabung tulisan.

Pada waktu sahur pikiran masih jernih belum terkonstaminasi dengan hal-hal lain. Fokus utamanya hanya kepada tulisan yang akan ditulis baik yang bernuansa islami berupa ajakan-ajakan memperbanyak amalan di bulan ramadhan, maupun tulisan yang bernuansa pendidikan dengan tujuan berbagi pengalaman yang dialami selama ini. Hal ini bertujuan agar dapat memberikan manfaat dan menginspirasi khalayak ramai untuk meningkatkan pengabdian dirinya kepada Allah Swt dalam rangka meraih gelar taqwa. Berceramah bukan hanya di mimbar-mimbar mesjid, mushalla, surau dan lain sebagainya. Di era modern berdakwah dapat dilakukan melalui berbagai media sosial seperti facebook, twitter, apalagi di Kompasiana ini yang bisa menulis lebih panjang sebuah artikel. Bahkan menulis di Kompasiana atau media sosial lainnya jangkauannya lebih luas dibandingkan dengan berdakwah di mimbar-mimbar Mesjid. Bayangkan betapa banyak pahala yang didapatkan melalui sebuah tulisan yang dapat merubah perilaku setiap orang. Apalagi dilakukan di bulan ramadhan dengan pahala yang dilipatgandakan. Sungguh perkerjaan yang sangat mulia menabung tulisan di bulan ramadhan. Selain berfungsi sebagai ajang berbagi dan bersilaturahmi dengan Kompasianer lain, juga berfungsi meningkatkan ketaqwaan diri kepada Ilahi Rabbi dan mengajak setiap orang untuk melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, melaksanakan segala kebaikan dan meninggalkan segala larangan.   

Maka mari menabung setiap hari satu tulisan selama bulan ramadhan semoga bisa memberikan manfaat antar sesama, ajang saling mengingatkan dan meningkatkan pengabdian diri kepada Ilahi Rabbi dengan mengajak yang lain untuk melakukan kebaikan.

 

Banda Aceh, 2 Juli 2015

 

Mansari, SHI