Mohon tunggu...
Manroh ( Rohman )
Manroh ( Rohman ) Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menuju 2014

9 April 2012   14:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:50 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menuju 2014 mungkin masih panjang Yang harus dilakukan oleh partai-partai Pertama adalah kampanye pemilu, kampanye yang bersifat jangka pendek ini sebagai ajang untuk mengingatkan akan ideology partainya dan calon-calon atau hasil dari produk pengkaderisasi oleh partai itu sendiri. Kedua kampanye yang bersifat permanen dan berlaku untuk jangka panjang. Kampanye politik juga termasuk apa yang dilakukan partai politik dihadapan public dan masyarakat selalu mengevaluasi apa yang telah mereka lakukan. jadi perlu adanya evaluasi dari partai untuk memberi kesan yang baik agar masyarakat terpesona dengan kampanye ideologisnya.

Partai-partai yang ada sekarang lebih cenderung melakukan komuikasi politik pada saat kampanye saja dan ini cenderung pada siapa calon yang akan di kampanyekan atau dijagokan. Ideology partai yang harusnya dikomunikasikan tidak disampaikan ke public sehingga masyarakat hanya di suguhi hal-hal yang bersifat sebagai pemposisian masyarakat sebagai konsumen yang semata-mata pasif dan menunggu untuk di mobilisasi dan di giring ke bilik-bilik suara.

Ide atau gagasan untuk mengusung isu-isu politik yang dilakukan oleh partai-partai sangat penting untuk dikelola agar dapat respon yang positif dari rakyat. Disamping itu media disini juga berperan dalam membentuk atau menggiring masyarakat pada satu titik isu. Karna apa, media bukanlah ranah netral dimana berbagai kepentingan. Dan media menjadi subyek dari rencana realitas yang berdasarkan penafsiran dan definisinya sendiri yang dipengaruhi oleh pemilik modal media untuk disebarkan kepada khalayak banyak. Ada dua peran yang dimainkan oleh media yang pertama sumber dari kekuasaan hegemonik, dimana kesadaran khalayak dikuasai. Kedua media juga dapat menjadi sumber legitimasi, dimana lewat media mereka yang berkuasa dapat memupuk kekuasaan agar benar dimata masyarakat.

Dan sebagai catatan terakhir mengenai menuju 2014, bahwa pemilu itu juga bukan menyampaikan ideologisnya saja tapi bagaimana menerjemahkan ideology tersebut kedalam progam yang mereka canangkan kedepan. Dan saya berharap partai-partai sekarang menyiapkan produknya untuk dipasarkan kepublic menuju pemimpin yang berkualitas dan mempunyai sifat kepemimpinan yang bagus. Tentunya harus melalui proses yang dalam istilah jawanya “penggojlokan ing kawah condro dimuko”. Sehingga menghasilkan pemimpin yang mampu membawa Indonesia berdaulat. AMIN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun