Moderasi beragama menjadi salah satu isu penting di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Dengan semangat ini, Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 84 UIN Malang menghadirkan pembelajaran yang inovatif di TPQ Baiturrohim, Dusun Drigu. Selain membantu mengajar anak-anak TPQ belajar membaca Al-Qur’an, Pegon, Tajwid, nadhom Alala, birrul walidain, KKM 84 UIN Malang juga mengajarkan syair "Alamate" kepada anak-anak TPQ sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan akhlak mulia sejak dini.
TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur'an) memiliki peran strategis dalam membentuk karakter generasi muda. Dalam konteks moderasi beragama, pembelajaran di TPQ dapat menjadi wadah untuk mengenalkan nilai-nilai Islam yang damai dan toleran. Dengan memberikan pemahaman bahwa perbedaan adalah bagian dari rahmat Allah, anak-anak TPQ dididik untuk menghormati sesama dan menjauhi sikap ekstrem.
Syair "Alamate" dipilih oleh KKM 84 UIN Malang karena memiliki lirik yang mudah dihafal, penuh makna, dan relevan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman yang moderat. Syair ini mengajarkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan Allah, manusia, dan lingkungan sekitar. Dengan pendekatan yang interaktif, mahasiswa KKM memperkenalkan syair ini melalui: 1) Metode Nyanyian: Anak-anak diajak menyanyikan syair dengan irama yang menyenangkan. 2) Diskusi Makna: Setelah menyanyikan syair, mahasiswa KKM mengajak anak-anak berdiskusi tentang pesan yang terkandung di dalamnya. 3) Praktik dalam Kehidupan Sehari-hari: Anak-anak diberikan contoh nyata bagaimana menerapkan nilai-nilai syair, seperti menghormati orang tua, membantu teman, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Kegiatan ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi anak-anak TPQ Baiturrohim. Mereka tidak hanya memahami makna syair secara teori, tetapi juga mulai mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, beberapa anak bercerita bagaimana mereka lebih bersabar menghadapi teman yang berbeda pendapat. Ada pula yang mulai membiasakan diri mengucapkan terima kasih dan meminta maaf.
Ibu Zahrotun Nisak atau biasa dipanggil Bu Tun selaku Kepala TPQ Baiturrohim menyambut baik kegiatan KKM 84 UIN Malang ini, beliau juga menyampaikan rasa terima kasihnya. "Kegiatan ini sangat membantu anak-anak memahami nilai-nilai Islam yang moderat. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut di masa mendatang" ujar Bu Tun. Para orang tua juga merasa senang karena anak-anak mereka tidak hanya belajar membaca Al-Qur'an tetapi juga mendapatkan pendidikan karakter yang kuat. Seorang wali murid, Ibu Ririn, mengatakan, “Saya senang sekali melihat anak-anak jadi lebih rukun dan santun setelah mengikuti pembelajaran ini. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut”.
KKM 84 UIN Malang berharap pembelajaran ini dapat menjadi inspirasi bagi TPQ lainnya. Moderasi beragama bukanlah sekadar konsep, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan sinergi antara mahasiswa, pengelola TPQ, dan masyarakat, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijak dalam menyikapi perbedaan. Melalui syair "Alamat E," KKM 84 UIN Malang membuktikan bahwa pendidikan yang sederhana namun penuh makna mampu membawa perubahan positif. TPQ Baiturrohim di Dusun Drigu kini menjadi contoh nyata bagaimana moderasi beragama dapat ditanamkan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI