Kesetaraan Gender dan Peranan Perempuan Indonesia
Konsep kesetaraan gender merujuk pada kesetaraan antara laki-laki dan perempuan untuk menikmati aspek lengkap terhadap hak-hak politik, ekonomi, sipil, sosial dan budaya. Konsep ini juga merujuk pada situasi di mana tidak ada individu yang ditolak aksesnya atas hak-hak tersebut, atau hak-hak tersebut dirampas dari mereka, karena jenis kelamin.
Salah satu sasaran rencana pembangunan yang terdapat dalam RPJM 2005-2025 adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia termasuk peran perempuan dalam pembangunan. Pengarusutamaan gender merupakan strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi salah satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kebijakan, serta program pembangunan nasional.
Selain itu, ada program dunia yaitu SDGs juga mendukung untuk memenuhi hak-hak perempuan, mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender serta memperkuat pengarusutamaan gender dalam pembangunan.
Untuk memenuhi informasi terkait dengan kesetaraan gender diperlukan data terpilah antara perempuan dan laki-laki yang dapat menggambarkan kesenjangan gender.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Indonesia pada tahun 2024 mengalami penurunan yang signifikan menjadi 0,447. Penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan yang stabil dalam kesetaraan gender di Indonesia.
Peranan perempuan di zaman sekarang sangatlah beragam, penting, sangat luas dan beragam. Perempuan dapat memilih dan mengembangkan peranan yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan kaum perempuan.
Dari data Sakernas disebutkan bahwa proporsi perempuan yang berada di posisi managerial mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Salah satu indikator kesetaraan gender bisa dilihat dalam bidang pekerjaan (ASN), disebutkan bahwa persentase ASN perempuan pada kelompok umur 21-50 Tahun lebih tinggi dibandingkan dengan ASN Laki-laki. Bahkan tercatat ASN perempuan mendominasi jabatan fungsional guru dan fungsional medis dibandingkan ASN Laki-laki. (sumber : Statistik Perempuan dan Laki-laki di Indonesia Tahun 2023, BPS).
Dibidang pendidikan tercatat persentase penduduk perempuan berumur 7-23 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk laki-laki, dengan persentase 75,08 berbanding 72,89.
Sangat relevan terhadap perjuangan perempuan masa kini. Selain sebagai bentuk penghargaan atas kiprahnya selama ini, juga merupakan dorongan bahwa sama-sama mempunyai hak dan wajib untuk bangkit, tumbuh, berkembang demi kemajuan serta kemandirian perempuan.
Dengan tema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045", mengandung makna akan pentingnya peran perempuan dalam mewujudkan masa depan bangsa.