Mohon tunggu...
Manisha khairolla
Manisha khairolla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah Mahasiswi Ilmu Politik di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Saya adalah orang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu yang tidak saya ketahui, serta memiliki kemampuan beradaptasi yang baik di lingkungan yang baru hal ini akan menambah rasa percaya diri dan kesan positif terhadap orang - orang sekitar. kemampuan ini akan membantu saya berkontribusi dengan efektif di lingkungan kerja dinamis di perusahaan. Saya memiliki hobi mengedit video, mendengarkan musik, olahraga dan juga memasak

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peran Kunci Generasi Muda dalam Pemilu 2024

9 Desember 2023   00:36 Diperbarui: 11 Desember 2023   01:01 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Peran Kunci Generasi Muda dalam Pemilu 2024

            Pemilu 2024 di Indonesia semakin mendekat, dan antusiasme masyarakat serta persiapan politisi semakin meningkat. Pemilihan umum di Indonesia menjadi momentum penting dalam menentukan arah masa depan negara. Di tengah dinamika politik dan perubahan sosial, generasi muda di Indonesia memiliki peran kunci dalam membentuk peta politik dan menentukan agenda nasional.  Generasi muda dapat membawa energi baru ke dalam arena politik dan menghasilkan ide-ide segar untuk menanggapi tantangan zaman. Keterbukaan terhadap teknologi dan tren global juga dapat membantu menciptakan kebijakan yang responsif terhadap perubahan-perubahan kompleks di tingkat nasional dan internasional.

            Generasi muda tumbuh dalam era teknologi informasi dan media sosial. Mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan platform digital sebagai alat untuk menyebarkan informasi politik, menggalang dukungan, dan mendorong partisipasi pemilih. Melalui kampanye online dan kegiatan sosial media, generasi muda dapat menciptakan gelombang partisipasi yang lebih besar di antara rekan-rekan sebayanya. Generasi muda sering kali menghadapi tantangan ketidakpuasan dan ketidakpercayaan terhadap sistem politik, mereka memiliki kesempatan untuk mengatasi ketidakpuasan ini dengan terlibat secara aktif dalam proses politik, mencalonkan diri sebagai calon, atau mendukung kandidat yang mewakili nilai-nilai dan aspirasi mereka. Generasi muda dapat berperan sebagai agen perubahan dalam membentuk kultur politik yang lebih inklusif. Dengan menolak politik identitas sempit, mereka dapat mempromosikan dialog terbuka, toleransi, dan kerjasama lintas generasi

            Dengan persiapan yang semakin intens, Pemilu 2024 di Indonesia diprediksi akan menimbulkan persaingan yang ketat antara para tokoh politik terkemuka. Sementara itu, peran serta pemuda dalam menentukan arah masa depan bangsa juga menjadi fokus utama dalam dinamika politik menjelang pemilu tersebut Dengan mayoritas pemilih yang didominasi oleh pemuda, yakni milenial dan Gen Z, peran serta pemuda dalam Pemilu 2024 menjadi sorotan. Meskipun demikian, banyak pemilih muda yang masih ragu-ragu, pesimistis terhadap situasi politik, dan kurang percaya pada elit politik.  Menuju pemilu inilah, panggung di mana generasi muda dapat menunjukkan peran kunci mereka dalam membangun masa depan politik Indonesia. Melalui partisipasi aktif, pembawaan ide segar, dan advokasi untuk isu-isu krusial, generasi muda dapat membawa perubahan yang substansial dan memperkaya demokrasi Indonesia menuju arah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

            Generasi muda memegang peran yang krusial dalam Pemilu 2024. Meskipun banyak pemuda mulai berani menyuarakan aspirasi mereka melalui media sosial, para pengamat mengatakan bahwa mereka masih dianggap sebagai “token” oleh politisi. Namun, para politisi diharapkan tidak hanya memandang kaum muda sebagai kelompok pemilih jangka pendek, melainkan sebagai komunitas yang harus diprioritaskan dalam merencanakan masa depan bangsa. Pendidikan politik dan literasi menjadi kunci untuk membentuk pemilih yang cerdas dan kritis. Generasi muda dapat berperan dalam mendukung program-program pendidikan politik di sekolah-sekolah dan kampus-kampus. Meningkatkan literasi politik akan memungkinkan masyarakat untuk membuat keputusan yang lebih informasional dan menyadari dampak dari suara mereka.

            Generasi milenial dan generasi Z merupakan kelompok masyarakat pemilik hak suara pada Pemilu 2024 dengan jumlah yang sangat besar. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah mereka lebih dari 50 persen. Lembaga-lembaga penelitian telah melakukan survei terhadap kelompok tersebut dan merekam pilihan para generasi muda di Pilpres 2024. Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming bersaing dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di segmen milenial menurut lembaga survei Indikator Politik. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tertinggal jauh. Sebagai pemilih potensial terbesar, generasi milenial dapat memengaruhi hasil pemilihan dan membentuk kebijakan melalui suara mereka. Dengan keterlibatan yang kuat dalam aktivisme sosial, generasi  milenial juga memiliki potensi untuk memimpin gerakan politik yang inovatif dan berdampak positif. Pendidikan pemilih memainkan peran penting dalam meningkatkan partisipasi politik. Kampanye yang mendidik milenial tentang pentingnya hak suara mereka, proses pemilihan, dan dampak keputusan politik dapat merangsang minat mereka untuk terlibat secara lebih aktif. Pendidikan ini juga membantu mereka memahami bahwa setiap suara memiliki konsekuensi nyata. 

            Menurut pakar politik Universitas Negeri Surabaya, generasi muda, terutama milenial dan Gen Z, akan mendominasi pemilih pada Pemilu 2024, dengan sekitar 56,45% pemilih didominasi oleh generasi milenial Mereka diharapkan cerdas dalam memilih pemimpin yang kapabel, aspiratif, dan akomodatif, serta tidak mengundang arus dan oportunis.

            Generasi muda juga diharapkan dapat memberikan kritik objektif terhadap isu-isu yang diusung partai politik dan kader-kadernya. Dalam hal partisipasi politik, generasi muda sangat besar karena selain jumlahnya yang cukup banyak, mereka juga hidup pada era di mana informasi segala sesuatunya menggunakan internet. Dengan akses mudah ke informasi melalui internet dan media sosial, generasi muda memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu global dan lokal. Mereka lebih cenderung mendukung nilai-nilai progresif, seperti kesetaraan, keberlanjutan, dan hak asasi manusia. Konteks ini memainkan peran kunci dalam pembentukan pandangan politik mereka dan memotivasi partisipasi aktif dalam proses demokratis. Namun, sebagian politisi cenderung memanfaatkan generasi muda untuk mendulang suara di pemilu, sehingga penting bagi generasi muda untuk melek politik dan tidak hanya secara teoritis . Oleh karena itu, generasi muda diharapkan dapat menjalankan strategi dengan menjual ide/gagasan kepada pemilih, menjadi pemantau pemilu, dan mampu memberikan motivasi bagi generasi muda. Pemilu 2024 diharapkan dapat menjadi momentum bagi generasi muda Indonesia untuk berperan aktif dalam menyokong pesta demokrasi lima tahun ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun