Mohon tunggu...
neli anjeli
neli anjeli Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Krisis Iklim dan Tanggung Jawab Bersama, Saatnya Bertindak di Tahun 2025 - Dimas Bagas Kara (Nim:0601242055) FIS,ILPUS,UINSU

6 Januari 2025   12:29 Diperbarui: 6 Januari 2025   12:29 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krisis iklim adalah tantangan global yang tidak bisa diabaikan, dan saatnya bagi kita semua untuk bertindak secara kolektif di tahun 2025. Dengan semakin meningkatnya suhu global, bencana alam yang lebih sering terjadi, dan dampak negatif terhadap kehidupan manusia, krisis ini telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi keberlangsungan hidup di bumi. Oleh karena itu, tanggung jawab untuk mengatasi krisis iklim harus dipikul bersama oleh individu, pemerintah, dan komunitas global.Pertama-tama, penting untuk menyadari bahwa setiap individu memiliki peran dalam menjaga lingkungan. Survei menunjukkan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya tindakan sehari-hari seperti mengurangi penggunaan plastik dan menghemat energi. Namun, tanggung jawab ini tidak bisa hanya dibebankan kepada individu. Pemerintah juga harus mengambil langkah konkret melalui kebijakan yang mendukung transisi ke energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon. Banyak masyarakat merasa bahwa pemerintah belum optimal dalam hal ini, sehingga pengawasan terhadap aktivitas industri yang merusak lingkungan perlu ditingkatkan.Di tingkat internasional, kolaborasi juga sangat penting. Forum seperti Conference of the Parties (COP) memberikan platform bagi negara-negara untuk berkomitmen dalam mengatasi krisis iklim. Kesepakatan seperti Protokol Kyoto dan Perjanjian Paris menunjukkan bahwa upaya kolektif diperlukan untuk menjaga suhu bumi agar tidak naik di atas batas yang ditetapkan. Namun, tanpa langkah nyata dari semua pihak, termasuk individu, pemerintah, dan sektor swasta, krisis ini hanya akan semakin memburuk.Menariknya, generasi muda kini semakin aktif dalam memperjuangkan isu-isu iklim. Melalui deklarasi bersama dan manifesto aksi yang mereka buat, anak-anak dan remaja menuntut agar suara mereka didengarkan dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak pada masa depan mereka. Ini menunjukkan bahwa keterlibatan semua lapisan masyarakat sangat penting untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.Dengan pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Tahun 2025 harus menjadi titik tolak bagi semua pihak untuk mengambil tindakan nyata dalam mengatasi krisis iklim. Kita tidak bisa lagi menunggu; saatnya bertindak adalah sekarang. Mari kita bekerja sama untuk melindungi planet kita dan memastikan bahwa bumi tetap layak huni bagi semua makhluk hidup. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun